KABAR BIREUEN – Pengungsi muslim Rohingya yang kini ditampung di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cot Gapu Bireuen akan direlokasi ke kamp pengungsian Kota Langsa usai Lebaran Idul Fitri 1439 H.
Kepastian relokasi 79 pengungsi Rohingya yang terdampar di Kuala Desa Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Bireuen Jumat (20/4/2018) lalu itu setelah digelar rapat koordinasi terkait pengungsi tersebut di SKB Bireuen, Kamis (3/5/2018) siang.
Asdep 3/V Kamtibmas Kemenkopulhukam, Brigjen Pol Drs Chairul Anwar SH MH menyebutkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi, 79 pengungsi Rohingya di Bireuen dan lima orang di Jawa Timur, semua disatukan dan pindahkan ke pengungsi yang ada di Langsa.
“SKB Cot Gapu Bireuen itu bukan merupakan tempat penampungan sementara, ini balai latihan kerja untuk pelatihan para guru. Pemkab Bireuen tentu memerlukan tempat ini untuk melakukan kegiatan-kegiatnnya. Karena itu pengungsi harus direlokasi ke tempat penampungan lain, yang bisa ditempati pengungsi dalam lebih lama,” jelas Chairul Anwar.
Dikatakannya, kamp pengungsiaan di Langsa akan diperbaiki terlebih daulu dan butuh waktu selama sebulan. sehingga relokasi dan pemindahan mereka telah disepakati Bupati Bireuen setelah lebaran. Untuk bantuan perbaikan dan kebutuhan pengungsi akan diberikan oleh IOM dan UNHCR
“Di lokasi tersebut pada tahun 2013 pernah ditampung pengungsi dan ada fasilitas tempat penampungan masih cukup layak,” katanya.
Setelah direlokasi ke Langsa, sebutnya lagi, pihak Menkopolhukam bekerjasama dengan UNHCR akan mencari negara penerima dan juga penyatuan keluarga dengan negara-negara dimana keluarga mereka berada.
Pada kesempatan itu, Chairul Anwar berterimakasih kepada Pemerintah Aceh dan Kabupaten Bireuen serta masyarakat Aceh yang telah sangat luar biasa manusiawi yang memberikan kebutuhan dasar bagi para pengungsi Rohingya.
Sementara itu, Bupati Bireuen H Saifannur S.Sos mengatakan untuk logistik bantuan kemanusiaan bagi pengungsi selama di SKB Bireuen masih mencukupi dan tidak perlu dikhawatirkan. Sebab stok dan persediannya kebutuhan pengungsi masih banyak di gudang SKB dan mencukupi.
“Semoga Bireuen menjadi tuan rumah yang bisa menyambut tamu dengan terhormat dengan budaya, tata krama, cara yang baik selama bulan ramdhan ini. Saya harap dinas sosial menjaga ini dengan maksimal, kalau ada pengungsi sakit dirawat terus, kita menampung mereka dengan ikhlas dan berdasarlan kemanusian dan ukhuwah Islamiyah,” pesan Saifannur.
Rapat koordinasi terkait penanganan pengungsi Rohingya tersebut diikuti pejabat terkait dari pemerintah pusat, dan provinsi, kabupaten-kota serta UNHCR dan IOM.(Ihkwati)