KABAR BIREUEN – Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam dan Kesra Setdakab melaksanakan peringatan Nuzulul Quran di Masjid Agung Sultan Jeumpa Kamis malam (29/4/2021).
Peringatan Hari Besar Islam turut dihadiri unsur Forkopimda, para Asisten, Staf Ahli Bupati, para Kepala SKPK, Kakan Kemenag, tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan kaum muslimin dan muslimat kota Bireuen dan sekitarnya yang memadati masjid.
Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani,SH, M Si dalam sambutannya menyampaikan, peringatan Nuzulul Quran tahun 2021 dilaksanakan dengan khidmat dan sederhana tanpa mengurangi tekad dan semangat untuk terus menggali nilai-nilai yang terkandung didalamnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dikatakan, memperingati Nuzulul Quran karena di bulan Ramadhan Quran diturunkan.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memperingati hari besar Islam yaitu sebagai bahan Introspeksi dan Instroprospektif.
“Instrospeksi sebagai bahan perenungan sudah sejauh mana kita membaca dan menghafal Alquran dan mengamalkan isi kandungan Alquran dalam aplikasi kehidupan sehari-hari,” sebutnya.
Sedangkan instrospektif bagaimana menuju masa depannya. Sebagai mukjizat, Al Quran juga sebagai petunjuk manusia dalam mengarungi kehidupan mengacu dan berlandaskan pada Alquran agar selamat di akhirat kelak.
Alquran juga sebagai pembeda yang hak dan yang bathil dan penjelas atas segala sesuatu.
“Kalau kita semua bekerja dalam kehidupan mengacu dan berlandaskan Al Quran, maka rahmat Allah SWT akan kita dapatkan di dunia,” katanya.
Dikemukakan, kitab suci Alquran menjadi moment kebangkitan umat dan banyak makna yang terkandung didalamnya.
Alquran juga sebagai sumber agama, hendaknya dapat dijadikan sebagai dasar dan pedoman hidup umat manusia.
Ada tiga makna yang terkandung dalam peringatan Nuzulul Quran pertama membudayakan masyarakat membaca Alquran, kedua masyarakat mampu menguasai teknologi.
“Pemkab membantu menyebarkan informasi yang benar, akurat, dan tidak menyebarkan hoaks terutama masalah pandemi covid-19 yang sedang melanda daerah kita,” ujar Bupati.
Sebagai masyarakat harus menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup disemua aspek kehidupan. Momentum ini dapat menjadikan umat menguasai ilmu dan pengetahuan yang tersimpan dalam Alquran.
“Nuzulul Quran juga punya makna pemersatu umat sebagai sumber dan pedoman umat Islam seluruh dunia membaca Alquran dengan cara dan bahasa yang sama,” jelasnya.
Bupati mengajak masyarakat menjadikan momentum Nuzulul Quran untuk menggulirkan perubahan yang lebih baik bagi Kabupaten Bireuen. (H.AR Djuli /*)