KABAR BIREUEN-Kondisi Pasar Induk Bireuen di Desa  Geulanggang Gampong, Kota Juang yang terdiri dari pasar ikan, pasar ayam potong, pasar daging, pasar bumbu, pasar kelontong dan pasar sayur-mayur sejak diresmikan pemakaiannya dua tahun lalu sangat jorok.

Pasalnya, pasar sayur mayur di pasar induk Geulanggang Gampong  yang dibangun tertutup untuk 168 lapak pedagang sayur dibangun permanen  gedung tertutup dengan anggaran besar belum berfungsi, jadi proyek mubazir masih ditelantarkan sehingga  enggan digunakan oleh pedagang sayur mayur.

Pantauan Kabar Bireuen, gedung pasar sayur yang masih kosong melompong setiap hari berubah menjadi kandang kambing warga setempat.

Fatimah salah seorang pedagang sayur mayur dalam percakapan dengan Kabar Bireuen Sabtu pagi (23/11/2019) mengatakan, para pedagang  sayur enggan menempati lapak pasar sayur tertutup karena karena kondisinya panas terhadap pedagang sayur maupun para pembelinya yang berbelanja setiap pagi.

Para pedagang sayur mayur sangat berharap kepada dinas terkait untuk merenovasi kembali pasar sayur dindingnya tidak tetutup penuh dan lapak sayur mayur disesuaikan kebutuhan agar pedagang payur maupun pembeli saat berbelanja tidak kepanasan.

Dikatakan, akibat dari belum berfungsinya gedung pasar sayur mayur, para pedagang menggelar dagangan sayur mayur di bekas ruangan parkir Dishub.

Bagi pedagang sayur dan rempah-rempah yang tidak tertampung membuat lapak-lapak liar di dalam komplek Pasar Induk  membuat kondisi pasar induk terlihat sangat amburadul dan jorok.

Para pedagang pasar sayur sangat berhadap kepada Pemkab Bireuen melalui Dinas terkait perlu segera meronasi kembali pasar sayur di pasar induk tersebut agar tidak menjadi menjadi proyek mubazir.

“Harus direnovasi agar dapat menampung ratusan pedagang sayur mayur berasal dari berbagai desa dalam kecamatan Kota Juang dan ada juga dari Kecamatan Jeumpa dan Kecamatan Peusangan,” harap Fatimah. (H.AR Djuli).