REZA IQBAL

KABAR BIREUEN – Reza Iqbal (23), mahasiswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati, kehilangan kontak dengan keluarganya, setelah dia sempat melaporkan akan berlayar dengan kapal Taiwan via Singapura.

Pihak keluarga sangat mengharapkan bantuan pemerintah atau siapa saja yang punya akses untuk itu, termasuk pada anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma, meminta tolong mencari keberadaan Reza Iqbal. Sebab, mereka sudah kehilangan kontak dengan Reza Iqbal sejak Desember 2019 lalu.

Ibunda Reza Iqbal, Yusmaraini, secara khusus mendatangi Kantor Redaksi Kabar Bireuen di Bireuen, Kamis (11/6/2020). Maksud kedatangannya, minta disebarkan informasi kehilangan Reza Iqbal kepada publik. Dengan harapan, ada di antara pembaca yang mengetahui keberadaan putranya itu.

“Saya mohon diberitakan, siapa tahu di sini ada yang mengenalinya dan mengetahui keberadaan anak saya itu,” pinta Yusmaraini dengan berlinang air mata.

Dijelaskan Yusmaraini, putranya itu masih kuliah di BP2IP Malahayati yang lokasi kampusnya di Jalan Laksamana Malahayati Nomor 12, Kilometer 19, Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

 

Yusmaraini mengisahkan, pada Oktober 2019 Reza berangkat sendiri ke Jakarta, dalam rangka melaksanakan Praktek Lapangan (Prala) pada KM Kita VIII. Tempat Prala itu dicarinya sendiri dan bukan ditunjuk oleh pihak BP2IP. Tugasnya di bagian teknik mesin.

Namun, setelah masa Prala selesai, Reza tidak segera pulang. Dia ingin bekerja dulu di kapal yang lain.

“Pada Desember 2019, saya menerima telepon dari Reza yang mengabarkan dia sedang di Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Singapura.

Sesampai di bandara Singapura pada sore harinya, sebut Yusmaraini, Reza juga mengabarkannya melalui telepon. Dia juga meng-upload foto melalui WhatsApp ketika berada di dalam kapal.

“Anak saya memang pernah cerita, dia mendapatkan kapal dari Taiwan, makanya dia harus transit dulu ke Singapura,” ujar Yusmaraini.

Namun, menurut Yusmaraini, anaknya itu tidak memberi tahu berapa lama dia di kapal Taiwan tersebut, ke mana tujuannya dan kapan dijadwalkan kembali.

Yusmaraini juga mengaku tidak tahu, apakah pihak lembaga pendidikan (BP2IP Malahayati) mengetahui hal tersebut atau tidak. Sebab, semua Reza sendiri yang mengurusnya.

“Sudah sekian bulan kami kehilangan kontak. Semoga dengan adanya informasi melalui media, kami bisa mengetahui keberadaannya. Barangkali ada rekan-rekannya yang mengetahui di mana dia sekarang,” harap Yusmaraini yang beralamat di Jalan Tgk Meurah, Lorong Bak Teu, Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga memohon bantuan Haji Uma untuk sudi membantu mencari keberadaan putra sulungnya itu.

“Saya sangat mengharapkan bantuan Haji Uma yang selama ini sering menolong warga Aceh yang berurusan di luar negeri. Barangkali dengan bantuan Haji Uma, anak saya itu lekas diketahui keberadaannya dan dipulangkan dengan selamat,” pinta Yusmaraini.

Yusmaraini juga menitip pesan, bagi siapa saja yang mengetahui keberadaan anaknya itu, mohon menghubunginya melalui nomor HP: 081269774099. (Suryadi)