KABAR BIREUEN- Walaupun dalam kondisi hujan gerimis, para peserta lomba Grup Musik Rebana antar sekolah tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Bireuen, tetap bersemangat.

Mereka tampil maksimal untuk menunjuk kreasinya di hadapan dewan juri dan seratusan pengunjung yang memadati area Pentas Tari Kreasi yang di gelar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Bireuen, melalui Bidang Seni dan Budaya Selasa (10/10/2017). malam, di halaman Pendopo Bupati Bireuen.

Ketua Panitia perlombaan yang sekaligus Kabid Kebudayaan dan Parawisata Disdikpora Bireuen, Mustafa S.Pd,M.Pd, kepada Kabar Bireuen mengatakan, Setiap grup Rebana/Gambus tampil dengan  menyanyikan dua lagu, yaitu lagu wajib dan lagu pilihan.

Judul untuk lagu wajib telah ditentukan oleh panitia, yaitu “Budi Pekerti” lagu tersebut dengan bertujuan mengajak kita untuk mendukung program penguatan pendidikan dan karakter  (PPK), membentuk sikap yang religius dan saling menghormati.

“Selanjutnya, jenis lagu pilihan yang bernafaskan Islami, sesuai dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh dan PPK sesuai Perpres nomor 87 tahun 2017, ” jelas Mustafa.

Dengan diadakannya perlombaan ini, semoga dapat dijadikan sebagai wahana pengkaderan, agar nantinya seni tari tradisi daerah kita dapat hidup dan berkembang, baik ditingkat Nasional bahkan Internasional,” harap Kabid Kebudayaan dan Parawisata Disdikpora Bireuen ini.

Ditambahkan Mustafa, Selain lomba Rebana,  pentas Tari Kreasi ini juga diisi dengan ekshibisi, Stand Up Comedy Cilik,  Cut Ayla Azzuhra (10), Sanggar Ampon Chiek Peusangan dari SDN 28 Peusangan.

Pementasan Stand Up Comedy Cut Ayla Azzuhra, pelajar kelas IV SDN 28 Peusangan ini, mengangkat tema Hormatilah Guru dan Orang Tua.

Pentas seni ini juga diisi dengan penampilan Rapai dari Sanggar Juang Art Community, yang pernah tampil mewakili Provinsi Aceh,  mengikuti lomba Parade Tari Nusantara tingkat nasional yang berlangsung pada 18-19 Agustus 2017 lalu, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. (Herman Suesilo)