Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengambil sumpah jabatan dan melantik Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH, sebagai Wali Kota Lhokseumawe dan Husaini, SE sebagai Wakil Wali Kota Lhokseumawe Periode 2025-2030 pada Rapat Paripurna DPRK Lhokseumawe, di Gedung DPRK Lhokseumawe, Senin (17/2/2025). (Foto: Humas Pemprov Aceh)

KABAR BIREUEN, Lhokseumawe – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, menegaskan komitmennya untuk membangun Kota Lhokseumawe agar kembali mencapai kejayaan sebagai kota petrodolar.

Hal ini disampaikannya saat melantik Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH-Husaini, SE sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe Periode 2025-2030, dalam sidang paripurna DPRK setempat, Senin (17/2/2025).

“Sebagaimana kita janjikan pada masa kampanye, maka tidak ada perantara dan hijab antara Wali Kota dan Gubernur untuk membangun Kota Lhokseumawe,” ujar Mualem.

Mualem yakin, kemiskinan di Lhokseumawe akan sirna dan kota ini akan kembali berjaya seperti era petrodolar di masa lalu. Dia menyebutkan, beberapa investor sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Jika industri di KEK Arun mulai berjalan, angka pengangguran pun diyakini akan menurun.

Menurut Mualem, Pemerintah Aceh berencana membeli kapal ferry roro untuk memperlancar ekspor komoditas alam Aceh ke Penang, Malaysia, melalui Pelabuhan Krueng Geukuh. Selain itu, dia juga menyoroti potensi besar cadangan gas yang ditemukan di lepas pantai Aceh Utara dan Lhokseumawe oleh Mubadala Energy.

“Cadangan gas di Aceh lebih banyak daripada di Timur Tengah, bahkan kekayaan gas alam Aceh bisa melunasi utang Indonesia,” tegas Mualem.

Mualem juga berpesan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe yang baru dilantik agar menjaga kepercayaan masyarakat, dengan kerja nyata serta merumuskan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan rakyat.

Sementara itu, Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, meminta Gubernur Aceh untuk memenuhi janji kampanyenya dengan mengalokasikan dana provinsi sebesar Rp100 miliar guna mendukung pembangunan di Kota Lhokseumawe, termasuk menyelesaikan pembangunan Masjid Islamic Center yang telah dibangun sejak tahun 2001.

Selain itu, Sayuti berharap Pelabuhan Krueng Geukueh dapat ditingkatkan menjadi pelabuhan nasional. Pria berlatar belakang pengacara ini juga meminta bantuan pemerintah provinsi, mengupayakan kepemilikan RS Arun agar bisa diserahkan kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe.

“Masalah kepemilikan RS Arun yang saat ini dimiliki LMAN agar dibantu diserahkan ke Pemerintah Kota Lhokseumawe,” harap Sayuti yang berasal dari Gampong Linggong, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

Dalam kesempatan tersebut, Sayuti tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim pemenangan yang sudah mendukung sepenuhnya sehingga kemenangan bisa diraih. Dia bersama wakilnya menyatakan, siap bekerja untuk masyarakat Kota Lhokseumawe.(Red)