Pengungsi Rohingya di SKB Bireuen

KABAR BIREUEN- Sebanyak 14 pengungsi Rohingya yang menghuni kamp pengungsian di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bireuen dilaporkan melarikan diri, Senin (24/12/2018).

Kaburnya ke 14 orang tersebut diketahui setelah dihitung saat sarapan pagi, jumlah pengungsi rohingya di kamp tersebut sudah berkurang 14 orang.

Kepala Dinas Sosial Bireuen, Drs Murdani melaui Koordinator Tagana Bireuen, Zulfikar GA kepada wartawan menyebutkan, pada pukul 08.00 WIB, mereka sarapan pagi seperti biasa.

“Saat sarapan pagi, petugas selalu menghitung jumlah pengungsi dan di ketahui jumlah pengungsi sudah berkurang 14 orang,” sebutnya

Setelah mengetahui ada 14 orang yang berkurang, para petugas melakukan pencarian di seluruh penjuru dalam areal kamp dan di luar sekitar kamp.

Kemudian pada pukul 9.00 Wib dipastikan bahwa 14 orang pengungsi melarikan diri. Belum diketahui pukul berapa para pengungsi melarikan diri, para petugas berusaha menanyakan kepada para pengungsi lainnya, tapi tidak ada yang tahu.

Adapun 14 pengungsi yang melarikan diri tersebut  terdiri dari 7 laki-laki dewasa, 4 perempuan dan 3 anak.

Laki-laki adalah Mohammad Yassin (28), Mohammad Ali (17), Mohammad Yusuf (22), Abdul Hamid (14), Mohammad Sholim (25), Muhiddin (16), Mohammad Hasyim (28).

Perempuan, Arafah Begum (18), Hasinah (22), Nurshobi (5) anak Hasinah, Nurhabez (3) anak Hasinah, Yasmin (20), Mohammad Jauni Uddin (4), Anak Yasmin dan Dilsan (15).

Kaburnya pengungsi Roihingya tersebut yang kedua kalinya terjadi, setelah sebelumnya pada Jumat 21 Desember 2018 lalu, sekira pukul 04.00 WIB, tujuh orang pengungsi Rohingya juga  kabur.

Mereka yang melarikan diri yaitu, Shobbir Ahmad (19), Mohammad Shobbir (40), Mohammad Waras (15), Mohammad Shorif (15), Zakir Husson (23), Mohammad Yusuf (20) dan Abdul Hamid (20).

Kejadian tersebut sudah diaporkan ke pihak Polisi, UNHCR, Imigrasi, Kodim, untuk penanganan lanjutan terhadap mereka yang kabur.

Sebanyak 79 Imigran muslim Rohingya, terdiri atas 44 laki-laki, 27 perempuan dan 8 anak-anak (dua perempuan dan enam laki-laki). Mereka ditempatkan di kamp pengungsian di SKB Bireuen  sejak 20 April 2018 lalu. (Ihkwati)