Kepala Badan Kesbangpol Bireuen, Mukhsen, S.Ag sedang membacakan sambutan Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si

KABAR BIREUEN – Guna mengumpulkan informasi dan masukan dari seluruh stakeholder dan komponen masyarakat lainnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh mengadakan acara Dialog Isu Aktual di Aceh Tahun 2021.

Dialog yang bertemakan “Membangun Sinergi Antara Pemerintah dengan Masyarakat dalam Menjaga Ketentraman dan Ketertiban di Daerah,” ini dilaksanakan di Aula Hotel Djarwal, Bireuen, Rabu (4/8/2021).

Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Bireuen tersebut diikuti 50 peserta. Mereka terdiri dari unsur mahasiswa, jurnalis, LSM, Ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, perwakilan aparatur desa dan aparatur pemerintahan di Kabupaten Bireuen.

Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si yang diwakili Kepala Badan Kesbangpol Bireuen, Mukhsen, S.Ag, saat membuka acara acara tersebut, mengharapkan adanya peran aktif masyarakat dalam upaya mendeteksi dan mencegah dini potensi konflik dan gangguan keamanan.

Disebutkannya, masyarakat harus terbiasa untuk selalu melakukan cek dan ricek setiap menerima suatu informasi. Sebab, saat ini sangat banyak beredar hoax (berita bohong) dan ujaran kebencian yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tertentu. Tujuannya, untuk menjatuhkan nama baik seseorang dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Hoax dan ujaran kebencian bahkan dapat menyebabkan keresahan dan gesekan di masyarakat, yang akan menciptakan konflik dan mengganggu perdamaian di Aceh,” ungkap Mukhsen yang membacakan sambutan tertulis Bupati Bireuen.

Karena itu, Bupati mengajak untuk bersama-sama memerangi hoax dan ujaran kebencian. Dengan selalu menyebarkan berita baik dan menyejukkan, agar perdamaian di Aceh ini dapat terus kita jaga.

Sebelumnya, Kepala Badan Kesbangpol Aceh, Drs. Mahdi Effendi, dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, Suburhan, SH, menyampaikan, masih adanya sejumlah potensi konflik sosial di tengah masyarakat yang berpotensi mengganggu jalannya roda pemerintahan, pembangunan dan kedamaian di tengah masyarakat, harus dapat diantisipasi dan dideteksi secara dini, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Sejumlah potensi konflik sosial yang ada, katanya, dapat berupa permasalahan antara umat beragama, permasalahan lahan antar masyarakat dan antara masyarakat dengan perusahaan.

Begitu juga permasalahan sumber daya alam, isu radikalisme, terorisme dan intoleran serta permasalahan terkait kebijakan-kebijakan pemerintah, baik yang bersifat politik maupun sosial budaya yang bisa saja menjadi sumber konflik dan gesekan di tengah masyarakat

“Hal-hal ini, harus dapat kita deteksi dan antisipasi agar jangan sampai menjadi konflik terbuka yang tentunya akan dapat merugikan kita semua,” sebut Suburhan dalam amanat tertulis Kepala Badan Kesbangpol Aceh.

Menurut dia, kewaspadaan dini dan kesadaran sosual, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat adalah modal besar bagi kita semua, untuk terus mempertahankan perdamaian dan melanjutkan roda pemerintah dan pembangunan di Aceh.

Dari kegiatan dialog ini, diharapkan akan mendapatkan jalan keluar dan pemecahan dari setiap masalah dan isu-isu aktual yang berkembang di masyarakat.

“Kami berharap, forum ini dapat kita laksanakan secara rutin, sebagai ajang silaturahmi dan rembuk bersama, mencari pemecahan setiap masalah di bumi Aceh yang kita cintai ini,” ajak Kepala Badan Kesbangpol Aceh.

Dalam acara dialog itu, para peserta menyampaikan sejumlah isu-isu aktual selama ini di Bireuen. Mereka mengutarakan masukan-masukan yang perlu ditangani pemerintah sedini mungkin, untuk mengatasi potensi konflik di kalangan masayarakat.

Para narasumber pun menanggapi dan membahasnya secara bersama-sama. Sehingga, acara dialog itu berlangsung seru dan menarik. (Herman Suesilo)