Kami Peduli Bireuen (KPB) menyalurkan bantuan berupa bahan pokok makan untuk keluarga Aisyah, warga miskin di Desa Cot Puuk, Kecamatan Gandapura, yang sedang berada di tenda darurat karena gubuk reotnya roboh diterpa angin dan hujan deras pada Rabu (6/5/2020)

KABAR BIREUEN – Komunitas Kami Peduli Bireuen (KPB) menyalurkan bantuan berupa bahan pokok makan untuk keluarga Aisyah, warga miskin di desa Cot Puuk, Kecamatan Gandapura, yang sedang berada di tenda darurat karena gubuk reotnya roboh diterpa angin dan hujan deras pada Rabu (6/5/2020).

Bripka Deni Putra, Koordinator  Kami Peduli Bireuen pada Kamis siang (7/5/2020) datang melihat langsung lokasi rumah yang roboh tersebut.

Ia mengatakan, keluarga Aisyah sangat layak dibantu sebuah rumah karena memang keluarga miskin.

“Kami dari KPB siap membantu satu unit rumah semi permanen dengan catatan Aisyah punya lahan untuk didirikan rumah, dan ini tadi sudah kami sampaikan ke kepala desa,” kata Deni.

Menurut informasi yang diperoleh Deni, rumah Aisyah yang roboh berada di tanah orang lain, selama ini mereka menumpang di tanah tersebut.

Sementara itu kepala Desa Cot Puuk, A Thaleb AR menjelaskan, untuk sementara ini Aisyah beserta suami dan empat anaknya tinggal di tenda darurat berdekatan dengan balai pengajian yang sedang dibangun.

KPB salurkan seng dan semen kepada pasangan keluarga Safruddin dan Nur Afni di Desa Bireuen Meunasah Dayah untuk rehab rumahnya

“Mengenai tanah untuk lokasi rumah akan kami cari solusinya, apakah dilokasi ini atau ditempat lain, nanti kami upayakan,” kata A Thaleb pada Bripka Deni saat berdialog di lokasi robohnya rumah Aisyah.

“Lebih kurang setahun sudah saya jadi Keuchik, sudah pernah kami sampaikan jika mereka (Aisyah-red) punya tanah bisa kami usulkan rumah bantuan, karena syaratnya memang demikian, jadi selama ini bukan kami tidak peduli, tapi memang tidak ada tanah,” jelasnya.

Usai menyerahkan bantuan di Desa Cot Puuk, Kecamatan Gandapura, KPB dibawah komando Bripka Deni di tengah hujan lebat meluncur ke Desa Bireuen Meunasah Dayah, Dusun Teungku Di Ibu untuk menyalurkan seng dan semen kepada pasangan keluarga Safruddin dan Nur Afni.

“Mereka tinggal bersama dua anak yang masih kecil di sebuah rumah ukuran 3 x 3 meter, sangat memprihatinkan,” kata Deni.

Rumah mereka, kata Deni, akan direhap, karena berada bukan di tanah milik sendiri. (Najib Zakaria)