KABAR BIREUEN – Bupati Bireuen, H. Saifannur, S.Sos bersama Wakil Bupati, Dr. H. Muzakkar A Gani, SH., M.Si beserta Sekda Ir. Zulkifli, Sp, Jumat (11/8/2017) menjelang tengah malam, sekira pukul 23.45 Wib melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD dr Fauziah Bireuen.

Menurut H. Saifannur, Sidak dilakukannya tersebut bukan tujuan mencari-cari kelemahan pihak manajemen rumah sakit milik Pemkab Bireuen, melainkan untuk melihat langsung kondisi dan persoalan yang ada.

“Saya akan memantau terus keadaan rumah sakit ini, supaya kita bisa meningkatkan pelayanan, karena rumah sakit kita tipenya sekarang sudah B. Jadi tidak boleh main-main dalam hal pelayanan, apalagi yang dilayani disini orang sakit, dan orang sakit itu harus ditangani dengan baik,” sebutnya.

Pada kesempatan itu juga, Saifannur yang baru satu hari dilantik sebagai Bupati Bireuen meminta kepada Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang RSUD dr Fauziah, dr. Zulkarnain Adam agar menata ruang bedah supaya tidak menimbulkan kejenuhan bagi petugas maupun pasien.

“Tolong pak dokter ya. Itu ruangan bedah segera direhab, dicat lagi biar menghadirkan suasana nyaman ketika petugas medis dan pasien berada di ruangan, tidak jenuh,” pesan Bupati kepada sang Wadir yang selalu siap siaga berada di rumah sakit.

Selain itu, Bupati juga berpesan kepada pihak rumah sakit, agar obat yang diberikan kepada pasien jangan obat yang terlalu generik, namun harus ada obat paten. Bupati juga mengingatkan, penggunaan uang rumah sakit harus tepat dibelanjakan.

“Uang rumah sakit tidak boleh dipergunakan di luar kepentingan rumah sakit,” tegasnya.

Menyangkut dengan seringnya macet di depan rumah sakit, Bupati berjanji akan segera mencari jalan keluarnya. Bupati juga menghimbau kepada masyarakat yang berjualan di depan rumah sakit agar dapat menjaga ketertiban, dan jangan sampai mengganggu arus lalu lintas, apalagi menjadikan badan jalan sebagai lokasi parkir.

“Seharusnya jalan depan rumah sakit harus bebas macet. Jangan gara-gara macet ada pasien yang keadaan darurat tidak bisa segera ditangani,” timpalnya.

Kemudian, mengantisipasi terjadinya pemadaman arus listrik dari PLN, kata Saifannur, rumah sakit harus memiliki mesin genset yang memadai, termasuk ruangannya harus aman bagi kesehatan manusia.

Dan dia berjanji akan menurunkan tim tekhnis sendiri untuk menghitung kebutuhan arus listrik pada rumah sakit. “Agar genset yang kita sediakan sesuai dengan kebutuhan disini (rumah sakit),” terangnya.

Terakhir, dia sangat mengharapkan kepada putra-putra terbaik Kabupaten Bireuen yang berprofesi sebagai dokter yang masih berada di luar daerah,  agar mau kembali untuk sama-sama membangun daerah.

“Saya mohon kepada sahabat-sahabat saya, adik-adik saya yang di luar Kabupaten Bireuen, ayo pulang ke Bireuen untuk sama-sama kita membangun Bireuen,” pinta Saifannur. (Rizanur)