KABAR BIREUEN – Gerhana bulan total tidak terlihat di Aceh akibat hujan deras mengguyur Serambi Mekkah, Rabu, 26 Mei 2021.

Hasil tersebut diperoleh berdasarkan amatan Kemenag Aceh di sejumlah titik, seperti Kanwil Kemenag Aceh, Bener Meriah, Langsa dan Lhokseumawe.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg, mengatakan, jika cuaca tidak mendung, maka gerhana bulan parsial sekitar 84 persen dapat diamati di seluruh wilayah Aceh.

“Karena cuaca mendung, tidak terlihat dengan jelas. Di daerah yang bercuaca cerah, terlihat dengan jelas,” kata Iqbal, Kamis (27/5/2021).

Menurut Iqbal, setelah pengamatan gerhana, pihaknya juga melaksanakan salat khusuf berjamaah di Aula Kanwil Kemenag Aceh. Selain itu, Kanwil Kemenag Aceh juga telah menerbitkan edaran menyangkut pelaksanaan salat khusuf di tempat masing-masing, dengan menerapkan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Besok Gerhana Bulan Total, Masyarakat Aceh Diimbau Salat Khusuf

“Ini tidak sekedar fenomena alam, tapi ini bukti kebesaran Allah SWT. Karena ini bentuk syukur kita kepada Allah, maka kita mengimbau untuk salat khusuf di tempat masing-masing, dengan tatacara yang sudah dijelaskan terlebih dahulu,” jelasnya.

Sementara itu, Ahli Falakiyah Kanwil Kemeng Aceh, Alfirdaus Putra, mengatakan, fenomena gerhana bulan total kali ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Hanya saja, kata Firdaus, untuk wilayah Aceh, jika cuaca tidak mendung, gerhana hanya terlihat parsial. Tidak berbentuk gerhana bulan total, seperti daerah lainnya di Indonesia.

“Gerhana kali ini, sebenarnya gerhana bulan total. Tapi, untuk Aceh itu gerhana bulan parsial, karena ketika matahari terbenam atau bulan terbit, posisi gerhana bulan total sudah selesai di daerah Riau. Berarti kita cuma parsial, posisi parsial kita lumayan tinggi sampai 84 persen,” urai Firdaus.

BACA JUGA: Amati Gerhana Bulan Total, Falakiyah Kemenag Aceh akan Gunakan Lima Teleskop Astronomi

Menurut Firdaus, dalam posisi 84 persen bulan akan ditutupi bayangan matahari, sehingga bulan yang seharusnya purnama itu, hanya akan terlihat sabit pada pukul 18.50 WIB. Dengan catatan suasana tidak mendung, kita bisa melihatnya sampai satu jam dua menit.

Berdasarkan hitungan falakiyah, gerhana bulan terjadi sejak pukul 15.47 WIB yang diawali dengan gerhana bulan penumbra. Kemudian, awal gerhana total akan terjadi pada pukul 18.11 WIB. Puncaknya pada pukul 18.18 WIB, dan berakhir pada pukul 18.25 WIB. Selanjutnya, akhir penumbra terjadi pada pukul 20.39 WIB. (Red)