KABAR BIREUEN – Rektor Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Dr. Marwan, M.Pd, menjadi moderator diskusi virtual penjajakan dalam membangun hubungan kerja sama antara Aceh dan Kuba.
Diskusi tersebut bertema “Menjajaki Peluang Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan Antara Aceh-Indonesia dengan Havana-Kuba serta Perairan Karibia”.
Acara berlangsung secara virtual, Sabtu, 17 Juli 2021, pukul 20.00 – 22.00 (Waktu Indonesia Barat) atau pukul 07.00-09.00 pagi (Waktu di Havana). Dimulai sambutan dan paparan oleh Duta Besar RI untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahamas, Republik Dominika, Republik Haiti dan Jamaika, Nana Yuliana, Ph.D
Dalam kesempatan tersebut Nana Yuliana memaparkan beberapa peran dan kerja sama yang pernah dilakukan Negara Kuba dalam membantu Aceh, yaitu mengirim dokter dan tenaga kesehatan, untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Aceh (Desember 2004).
Menurut Nana, Kuba memang diakui dunia memiliki keunggulan di bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.
“Setiap tahun, kuba menawarkan 1000 beasiswa untuk kuliah kedokteran di Kuba dan tidak perlu mengeluarkan biaya,” ungkap Nana Yuliana.
Diskusi yang mendapat perhatian dari sejumlah akademisi di Aceh ini, menjadi menarik bagi Aceh khususnya dan Indonesia umumnya, untuk meningkatkan kerja sama di bidang kedokteran dan kesehatan serta pendidikan dengan Kuba.
Dalam paparannya, Nana Yuliana juga mengajak semua pihak memanfaatkan peluang kerja sama ini, khususnya bidang kedokteran dan pendidikan serta usaha jasa lainnya.
Dirinya siap memfasilitasi, apabila ada mahasiswa dari Aceh yang magang dan kuliah di Kuba, serta kerja sama beberapa komuniti perdagangan.
“Banyak potensi dan peluang ekonomi yang dapat dikerjasamakan Aceh dengan negara-negara yang berada di perairan Karibia, seperti Bahama, Kepulauan Cayman, Saint Lucia, Antigua dan Barbuda, Grenada, dan Dominika,” urai Nana Yuliana.
Panduan diskusi yang bersahabat dari Dr. Marwan, mendapat tanggapan dari Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek, SH., MH. Seterusnya, dilanjutkan oleh H. Dahlan Jamaluddin, S.IP (Ketua DPR Aceh).
Kemudian, berturut-turut diisi dari kalangan akademisi, seperti Rektor Universitas Syiah Kuala yang diwakili Prof. Dr. Haizir Sofyan, dan Prof. Dr. H. Jasman J. Maruf, SE., MBA (Rektor Universitas Teuku Umar) serta Dr. Danial S.Ag., M.Ag (Rektor IAIN Malikussaleh).
Acara semakin bersemangat dan mendapat tanggapan dari Achris Sarwani (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh) dan Dr. Safuadi, M.T (Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh), serta Iswantara Adi Nugraha (pelaku bisnis ekspor impor).
Dalam kata penutupnya, Marwan mengatakan, pertemuan malam ini merupakan ‘pecah telor’. Sebab, ini sebagai langkah awal untuk melanjutkan pertemuan selanjutnya yang lebih fokus dan spesifik, dengan penyelenggara yang berbeda.
“Kami dari Universitas Almuslim siap memagangkan mahasiswa, khususnya dari Prodi Hubungan Internasional di kedutaan Kuba dan pertukaran mahasiswa dengan universitas di Kuba,” sebut Marwan.
Dia berharap, Pemerintah Aceh dan DPRA, serta kampus di Aceh, dapat merancang suatu formula, untuk menindaklanjuti pertemuan-pertemuan berikutnya. (Rel)