KABAR BIREUEN – Jalan utama menuju Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, sepanjang 7,5 Km dari Simpang Leubu – Ulee Gle, kondisinya semakin kritis.
Ratusan lubang maut bertaburan menghiasi jalan itu. Akibatnya, kendaraan sangat sulit melaluinya dan juga rawan kecelakaan.
Muhammad Abdullah, tokoh masyarakat Makmur kepada Kabar Bireuen, Selasa (23/10/2018), mengungkapkan, selama ini banyak ruas jalan telah rusak di Kecamatan Makmur, seperti jalan dari Desa Blang Mane – Mereubo tembus Sukarame dan jalan Aralipeh tembus Sukarame. Namun, kini jalan itu sedang diperbaiki dan dalam tahap pengaspalan.
“Setelah pengaspalan kedua jalur tersebut, menyebabkan persentase sarana transportasi yang belum diperbaiki, hanya sekitar 15 persen lagi,” ungkap Imum Mukim Sukamakmur itu.
Namun, menurut Muhammad Abdullah, belakangan ini persentase kerusakan bertambah lagi. Sebab, ruas jalan dari simpang tiga Meureubo sampai Matang Kumbang, juga telah rusak parah. Penyebabnya, truk berbadan besar yang membawa material milik rekanan pengerjaan jalan, selalu melintasi jalan itu.
“Inikan namanya tutup lubang gali lubang. Peugot di ateuh reuloh diyup,” sebut Muhammad Abdullah.
Ini belum lagi kondisi mengerikan di jalan utama menuju ibu kota kecamatan, layaknya seperti kubangan kerbau. Kala musim hujan, pemandangan tersebut selalu menghiasi sarana transportasi warga Makmur ini.
“Tidak ada yang peduli dengan kondisi ini. Maunya, pemerintah berusaha menutupi ratusan lubang maut itu, untuk menghindari kecelakaan,” timpal Husaini, warga Kuta Barat.
Karenanya, warga Makmur berharap kepada pemerintah setempat (Pemkab Bireuen), agar menyikapi hal ini. Setidaknya, kerusakan yang semakin parah tersebut, segera diatasi. Jangan menunggu anggaran tahun 2019.
“Begitu juga dengan kerusakan jalan simpang tiga Meureubo sampai Matang Kumbang, rekanan harus bertanggung jawab memperbaikinya,” pinta Muhammad Abdullah. (Faisal Ali)