KABAR BIREUEN – Jajaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bireuen menggelar sunatan massal selama tiga hari terhadap anak yatim dan anak keluarga kurang mampu yang berasal dari 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen. Khitanan gratis tersebut diinstruksikan H. Ruslan M. Daud (HRD), Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB.
Untuk hari pertama, Senin (27/3/2023), dilaksanakan di Kantor DPC PKB Bireuen yang juga Rumah Aspirasi HRD, Gampong Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang. Sunatan massal ini diikuti ratusan anak yatim dan anak keluarga kurang mampu yang berasal dari sejumlah kecamatan terdekat.
Sunatan massal hari kedua untuk wilayah timur yang akan digelar besok, Selasa (28/3/2023), dilaksanakan di Kantor Garda Bangsa (sayap Partai PKB) Bireuen, Jalan Medan-Banda Aceh, Cot Bada, Kecamtan Peusangan.
Sedangkan hari ketiga atau terakhir untuk wilayah barat Kabupaten Bireuen, dilaksanakan di Kantor DPAC PKB Kecamatan Jeunieb, Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Blang Mee Timu, pada Rabu (29/3/2023).
Pada hari pertama tadi di Kantor DPC PKB Bireuen, sebanyak 160 anak yatim dan keluarga kurang mampu dikhitan. Mereka berasal dari Kecamatan Juli, Jeumpa, Kota Juang, dan Kuala.
Khitanan yang ditangani sepuluh para medis berpengalaman itu, dipantau langsung HRD beserta jajaran pengurus PKB Bireuen.
Dalam keterangannya kepada wartawan, HRD menjelaskan, sunatan massal gratis ini atas instruksi dirinya secara dadakan. Ini sebagai bentuk kepedulian sosial pihaknya, untuk mengurangi beban hidup masyarakat. Apalagi, sekarang ini bulan puasa dan akan menghadapi lebaran, tentu membutuhkan banyak biaya.
“Dengan adanya sunatan massal gratis ini, tentu masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk biaya khitan anak-anak mereka,” ujar HRD.
Dikatakan HRD, semua biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sunatan massal ini, ditanggung pihaknya. Termasuk biaya obat-obatan dan para medis yang didatangkan dari RSUD dr Fauziah dan Dinas Kesehatan Bireuen.
“Semua biaya kami tanggung dan tidak ada pungutan apa pun dari masyarakat. Kalau ada yang mengetahui terdapat anggota saya meminta pungutan dari mereka, segera laporkan pada saya, akan saya ambil tindakan. Asalkan, jangan fitnah,” tegas HRD.
Menurutnya, khitanan ini juga diranggung biayanya hingga sembuh. Sampai nanti saat buka perban, diarahkan ke Puskesmas terdekat dan tetap masih gratis.
Istimewanya lagi sunatan massal ini, anak-anak diantar jemput ke tempat masing-masing dengan ambulance PKB yang telah disediakan di 17 kecamatan.
Selain itu, kepada masing-masing anak yang disunat juga diberikan santunan berupa kain sarung dan juga sedekah uang alakadar.
“Bingkisan itu untuk menyemangati anak-anak dalam menghadapi penyunatan, sehingga tidak timbul rasa takut,” jelas Bupati Bireuen periode 2012-2017 ini.
Pantauan Kabar Bireuen, anak-anak sangat antusias mengikuti khinatan massal tersebut. Mereka yang didampingi orang tua atau pihak keluarga masing-masing, dengan sabar menunggu giliran dipanggil melalui pengeras suara untuk dikhitan.
Kalau anak-anak yang sudah selesai dikhitan, langsung menuju mobil ambulance yang telah menunggu di luar. Kemudian, mereka diantar ke rumah masing-masing. (Suryadi)