KABAR BIREUEN – Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Aceh, Teuku Juliansyah Darwin, mengingatkan, dulu Bireuen pernah menjadi barometer Pemuda Pancasila se-Aceh, sewaktu awal-awalnya berdiri organisasi tersebut di Aceh.
Namun, seiring perjalanan waktu, kemudian predikat membanggakan itu beralih ke daerah lain. Seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Aceh Tengah juga pernah mencapai masa kejayaan Pemuda Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Teuku Juliansyah Darwin dalam sambutannya saat pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) III Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bireuen di Aula Hotel Graha Buana, Bireuen, Minggu (25/10/2020).
Selaku manusia biasa, kata dia, dirinya tidak mematok dalam waktu singkat PP Bireuen harus bisa mencapai kejayaannya seperti dulu. Sebab, ini butuh waktu dan kerja keras kita semua.
“Paling tidak, bisa mencapai setengah dari yang dulu. Ini memang tidak gampang. Harus kompak dan butuh kerja sama di semua tingkatan, baik MPC, PAC maupun Ranting,” begitu dipesankan pria yang akrab disapa Teuku Puteh ini.
Selain itu, dia juga menegaskan, agar keberadaan Pemuda Pancasila bisa berdaya guna bagi masyarakat. Bukan sebaliknya, malah menjadi beban bagi masyarakat dan merepotkan pemerintah setempat.
Hal yang sama juga dikemukakan Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si. Dalam sambutannya saat membuka Muscab tersebut, Muzakkar mengatakan, melalui Muscab III MPC PP Bireuen ini, diharapkan terbentuk kepengurusan yang kuat. Sehingga, dapat melaksanakan aktivitas sosial kemasyarakatan untuk kepentingan bersama.
“Untuk membangun Bireuen ini, butuh dukungan semua komponen masyarakat. Karena itu, keberadaan Pemuda Pancasila di sini, menjadi mitra bagi pemerintah untuk mencapai kemajuan Bireuen yang kita cintai ini,” harap Bupati Muzakkar.
Begitu juga Ketua MPC PP Bireuen, Alim Mufid, menginginkan, di bawah kepengurusan yang baru ke depan, agar MPC PP Bireuen lebih berkembang dan eksis lagi dalam mengemban amanah organisasi. Dengan begitu, masa-masa kejayaan PP Bireuen yang pernah dicapai dulu, akan dapat diraih kembali.
Menurut Ketua Panitia, Adnan Adam, peserta Muscab III MPC PP Kabupaten Bireuen Periode 2020-2024 ini, yang punya hak suara seluruhnya sebanyak 17 Ketua DPAC dari 17 kecamatan. Namun, yang menghadiri Muscab tersebut sebanyak 12 Ketua DPAC dari 12 kecamatan.
“Jumlah tersebut sudah memenuhi kuorum untuk kita laksanakan Muscab,” jelas Adnan Adam.
Dalam kesempatan tersebut, juga sekaligus dilaksanakan Muscab II DPC Srikandi dan Muscab I SAPMA PP Bireuen untuk periode yang sama (2020-2024). Kedua organisasi itu merupakan sayapnya PP.
Amatan Kabar Bireuen, pelaksanaan Muscab tersebut diterapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Tamu undangan dibatasi jumlahnya. Kursi dalam ruangan, juga diatur agak jarak.
Begitu juga para peserta dan undangan, diharuskan mengenakan masker dan menjaga jarak. Saat hendak memasuki ruangan, suhu tubuh mereka juga diperiksa dengan thermo gun. (Suryadi)