KABAR BIREUEN– Pemerintah Mahasiswa (PEMA) Universitas Almuslim, menggelar Festival Kebudayaan Umuslim (FKU) yang kedua, bertempat di kampus induk Umuslim (20-25/4/2017).

Rektor Umuslim Dr. H. Amiruddin Idris SE,M.Si dalam sambutannya saat pembukaan Festival Kebudayaan Umuslim Kamis (20/4/2017) mengatakan, terkenalnya Umuslim selama ini tidak terlepas dari prestasi kebudayaan, khususnya bidang seni.

“Posisi Umuslim selama ini merupakan PTS,  jadi sangat sulit untuk bangkit karena masih adanya perbedaan perhatian antara negeri dan swasta. Kita di PTS harus berjuang mencari dana untuk berjalannya proses belajar mengajar. Sedangkan  negeri semua lini dapat bantuan dari pemerintah. Padahal UU semua sama antara PTS dan negeri,” ungkapnya.

Jadi, tambahnya lagi, untuk membangun PTS itu sangat sulit, bukan seperti membalik telapak tangan, apalagi dengan biaya SPP yang dikutip dari mahasiswa sangat murah dibandingkan  dengan berbagai PTS lain dengan fasilitas seperti yang dimiliki Umuslim.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Kebudayaan Umuslim (FKU), Basyir, menjelaskan,  festival ini akan digelar sebanyak  sebelas rangkaian acara.

“Yaitu, lomba menulis opini, lomba fotografi, lomba baca puisi, lomba seumapa, lomba peugoet reungkan ( anyam )  lomba permainan tradisional, pameran kreativitas, fashion show tingkat TK/PAUD, pemilihan duta Mahasiswa Umuslim, panggung hiburan, donor darah dan seminar kebudayaan,” rincinya.

Dikatakannya,  dalam kegiatan ini akan berpartisipasi sejumlah organisasi Kemahasiswaan dalam lingkup Umuslim, pelajar SMA/MA se-derajat se Kabupaten Bireuen, murid TK se Kabupaten Bireuen, mahasiswa.

“Dalam kegiatan pameran turut berpartisipasi mengisi stand dari Kodim 0111/Bireuen dan Yonif 113 Jaya Sakti,” jelas Basyir yang didampingi sekretaris panitia Suchie Lia Artha.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa Umuslim, Nyak Raika Najmi mengatakan, tujuan digelarnya Festival Kebudayaan Umuslim (FKU) ini, sebagai ajang silaturrahmi dan  menyalurkan bakat serta untuk mempertahankan budaya tradisionil Aceh.

Karena dalam festival ini, pihaknya juga mengelar beberapa kegiatan budaya yang sudah lama ditinggalkan generasi muda.

Kegiatan yang mengakat tema “ Memacu Semangat Generasi yang Berbakat dan Berbudaya melalui Festival Kebudayaan”  diisi dengan tampilnya 24 stand pameran dari mahasiswa dan umum.

“Turut dihadiri anggota DPD RI yang juga seniman Rafly Kande sebagai pemateri dalam diskusi publik pada seminar kebudayaan tersebut,” pungkas Nyak Raika.

Pembukaan festival tersebut ditandai dengan pemukulan rapai oleh rektor Amiruddin Idris, Rafli Kande, Kasdim 0111/Bireuen, Ketua Panitia dan Presiden Mahasiswa Umuslim. (Ihkwati).