Kenduri (syukuran) turun ke sawah di Blang Pranteng, peusangan

KABAR BIREUEN-Sudah menjadi tradisi di Aceh setiap menjelang turun ke sawah untuk memulai penanaman padi, dilakukan kenduri blang (syukuran turun ke sawah).

Hal itu juga yang dilakukan petani, Keujruen Blang, Babinsa 06 Peusangan Kodim 0111/Bireuen, serta BPP Peusangan, Minggu (15/10/2017) di  kawasan Blok Blang Pranteng, Peusangan, menggelar syukuran turun ke sawah.

Blok Blang Pranteng tersebut meleputi Desa Tanjong Nie, Tanjong Paya, Tanjong Mesjid,  Blang Cut dan Keude Tanjong atau biasa disebut petua 5.

Tampak hadir pada syukuran tersebut, Babinsa Koramil 06 Peusangan Kodim 0111/Bireuen Sertu Muzakir, Keujruen Blang Kabupaten Bireuen, H. Yusri Abdullah, dari BPP Pusangan Hafni, SP dan petani.

Keujruen Blang Kabupaten Bireuen H Yusri Abdullah dalam sambutannya  mengajak petani agar menjadi petani yang disiplin waktu. Dia berharap petani agar mengupayakan pada November 2017 ini padi sudah bisa ditanam.

“Pada bulan 11 nanti diusahakan padi bisa ditanam, supaya pada Maret 208 sudah bisa dipanen. Karena, air isrigasi akan ditutup sementera pada Februari 2018,” sebutnya.

Dia juga meminta agar petani melakukan koordinasi dengan babinsa dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk teknik tanam padi serta perawatan padi.

Harapanya, pada Musim Tanam Remdengan tahun ini, Blang Pranteng harus menghasilkan 10 ton per hektar untuk menutupi gagal Musim Tanam Gadu yang lalu.

Pada kesempatan itu, juga diberikan pengarahan dr Babinsa 06 Peusangan Kodim 0111/Bireuen, sertu Muzakir, yang antara lain meminta agar terus digalakkan gotong royong umum untuk mencapai keberhasilan irigasi secara maksimal. “Jangan membakar jerami dalam irigasi,” tegasnya di hadapan petani.

Sementara itu, Kepala BPP Peusangan, Hafni SP mengharapkan petani agar tak segan bertanya pada PPL cara bercocok tanam secara Legowo serta cara memberantas hama.

“Dan saluran irigasi tersier harus selalu dalam keadaan bersih biar air selalu lancar mengalir ke areal persawahan,” harapnya. (Ihkwati)