KABAR BIREUEN – Tim Satgas Penindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menemukan satu pucuk senjata api (senpi) laras panjang jenis AK di rumah orang tua angkat Hamni (seorang anggota kelompok Abu Razak yang telah meninggal ditembak) di kawasan desa pedalaman Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan, SIK., M.Si, dalam keterangannya kepada wartawan, mengatakan, senpi tersebut bersama peluru sebanyak 300-an butir dan megazine AK, ditemukan pada Sabtu (21/9/2019) kemarin sekira pukul 17.00 WIB.
Disebutkannya, senpi AK bersama perlengkapannya itu disembunyikan di sela-sela persemaian bibit sawit dalam pekarangan rumah orang tua angkat Hamni.
“Di sela-sela pembibitan kelapa sawit itulah Tim Satgas KKB menemukan senpi tersebut. Kini barang bukti itu telah kami amankan untuk dilakukan pengembangan dan proses hukum lebih lanjut,” jelas Gugun saat menghadiri acara peusijuek (tepung tawar) Pabrik Batching Plant PT Takabeya Perkasa Group milik H. Mukhlis, A.Md di kawasan Cot Batee Geulungku, Desa Blang Tambue, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Minggu (22/9/2019).
Menurut dia, Tim Satgas KKB yang terdiri dari gabungan personel Polda Aceh bersama Polres Bireuen, menggeledah rumah tersebut, setelah mendapat informasi dari masyarakat. Disebutkan, selama ini Hamni diduga memiliki senpi laras panjang.
“Tim masih terus bekerja di lapangan untuk menyelidiki keberadaan anggota KKB lainnya maupun senpi yang mereka miliki. Kami harapkan, bagi siapa saja yang ikut terlibat dalam kelompok tersebut, agar segera menyerahkan diri secara sukarela,” imbau Kapolres.
Sebelumnya, polisi telah mengamankan tiga pucuk senpi. Terdiri dari dua pucuk AK dan satu pucuk pistol revolver buatan Brazil. Selain itu, juga terdapat sejumlah peluru dan megazine.
Satu pucuk senpi AK tersebut diserahkan oleh enam anggota kelompok Abu Razak yang telah menyerahkan diri beberapa waktu lalu. Sementara satu lagi senpi AK bersama satu pucuk pistol revolver, didapat Tim Satgas KKB saat melumpuhkan Abu Razak Cs di kawasan Keudee Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) sore.
Dalam insiden penembakan itu, Abu Razak bersama Zulfikar alias Wan Ompong dan Hamni alias Toke Ham, meninggal dunia. Seorang rekan mereka, Wan Neraka, dalam kondisi kritis. Sedangkan seorang lagi, Muhammad Taufik, selamat dan tidak terkena tembakan. (Suryadi)