KABAR BIREUEN – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, masyarakat Gampong Matang Wakeuh, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, menggalang dana untuk disalurkan kepada anak yatim-piatu, santri dan para lansia.
Acara penyerahan santunan tersebut berlangsung di meunasah gampong setempat, setelah pelaksanaan shalat tarawih dan witir, Sabtu (8/5/2021).
Santunan itu diserahkan Camat Samalanga Mursyidi SH yang didampingi Keuchik Matang Wakeuh, Musri BS.
Panitia penggalangan santunan, Amriadi, menjelaskan, uang sedekah yang terkumpul itu merupakan sumbangan warga Matang Wakeuh, baik yang berada di Kabupaten Bireuen maupun di luar daerah.
“Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama warga setempat dengan pemuda serantau yang berada di luar daerah, seperti Banda Aceh, Medan, Jakarta dan Malaysia,” katanya.
Amriadi juga mengucapkan terima kasih atas sumbangan serta antusiasme warga untuk menyukseskan acara tersebut.
Keuchik Matang Wakeuh, Musri BS, menyebutkan, penerima santunan Ramadhan 1442 ini berjumlah 50 orang. Mereka terdiri dari anak yatim-piatu, lansia dan santri yang menetap di dayah terpadu maupun salafi.
Dirincikannya, anak yatim-piatu sebanyak 12 orang, para lansia 23 orang serta santri, khususnya yang menetap diberbagai pesantren, sebanyak 15 orang.
“Santunan yang terkumpul 12 juta lebih. Mudah- mudahan uang santunan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyambut Hari Raya,” kata Keuchik Musri.
Camat Samalanga, Mursyidi SH, mengapresiasi kekompakan warga dan pemuda di perantauan dalam menyantuni anak yatim-piatu tersebut.
“Saya berharap, hendaknya bisa ditiru oleh desa lain. Saya harapkan juga, kegiatan serupa bisa dilaksanakan setiap tahun,” pinta Camat Mursyidi.
Dia juga berharap, santunan ini dapat bermanfaat bagi penerima dan jangan dilihat nominalnya berapa.
Sementara perwakilan pemuda serantau, Yusri, mengucapkan terima kasih kepada donatur, khususnya pemuda Matang Wakeuh yang berada di perantauan.
“Besar harapan, santunan ini agar dilakukan setiap tahun dan rutin dilaksanakan. Jiwa raga boleh di rantau, namun kepedulian kepada tanah kelahiran harus selalu ada,” harap Yusri. (Red /*)