KABAR BIREUEN – Sebanyak 993 calon mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, mengikuti Uji Kemampuan Baca Alquran sebagai syarat mutlak menjadi mahasiswa baru universitas tersebut.

“Mereka ini yang mengikuti uji mampu baca Alquran adalah calon mahasiswa yang telah lulus Tes Potensi Akademik (TPA) pada Rabu, 2 Juni 2021,” kata Ketua Uji Baca Alquran calon mahasiswa UNIKI Bireuen, Dr. H M Yusuf A Samad, SPd-I, MM, Senin (7/6/2021).

Disebutkan M Yusuf A Samad, sesuai dengan prosedur umum SPMB UNIKI Bireuen, perlu mensosialisasikan visi dan misi UNIKI sebagai bagian dari Pendidikan Islami. Uji mampu membaca Alquran ini juga dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri.

“Lebih jauh, tes ini bertujuan untuk mengetahui lebih awal tentang kemampuan calon mahasiswa membaca dan sekaligus menguasai makna wahyu Ilahi,” urai M Yusuf A Samad.

Dengan diketahui kemampuan membaca Alquran, kata dia, selanjutnya akan menjadi bahan untuk pembinaan mahasiswa berikutnya.

“Alhamdulillah, dari sampel evaluasi hari ini, sebagian besar telah mampu membaca Alquran dengan baik,” sebutnya.

M Yusuf A Samad yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKI Bireuen, menjelaskan, pelaksanaan uji mampu membaca Alquran dilaksanakan selama dua hari. Hasil ujian keseluruhan Gelombang-I ini akan diumumkan secara online pada Rabu, 9 Juni 2021 mendatang.

Prof. Dr. Apridar

“Bagi calon yang dinyatakan lulus, diberi waktu untuk mendaftar ulang, mulai 9 hingga 15 Juni 2021,” sebut M Yusuf A Samad.

Kegiatan uji mampu membaca Alquran ini, juga diamini oleh Rektor UNIKI Bireuen, Prof. Dr. Apridar.

“Alhamdulillah selama beberapa hari lalu, sudah diselesaikan tes potensi akademik melalui virtual, yakni sejumlah 1.040 calon yang mendaftar pada Gelombang-I ini. Mereka yang dinyatakan dapat mengikuti tes atau uji kemampuan baca Alquran hari ini sebanyak 993 calon mahasiswa,” ujar Apridar.

Para calon mahasiswa tahun ini, sebut Rektor Apridar, sekitar 30 persen berasal dari luar Kabupaten Bireuen, yaitu dari Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Pelaksanaan uji mampu membaca Alquran ini, sebut Prof Apridar, bekerja sama dengan lima Dayah (Pasantren) yang ada di Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe, yaitu Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Yayasan Dayah Al-Manna Meunasah Tgk. Digadong Bireuen, Yayasan Harapan Ummat Dayah Arongan Samalanga, Dayah Darul Ulum Al-Munawwarah Lhok Mon Puteh Kota Lhokseumawe, dan Misbahud Dhulan Al-Aziziyah Lueng Putu Pidie Jaya. (Rizanur)