KABAR BIREUEN – Bupati Bireuen, H. Ruslan M. Daud, sangat geram dan kecewa terhadap pihak Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional (Perum Bulog Sub Divre) Lhokseumawe yang diduga telah menyalurkan beras masyarakat miskin (raskin) tidak layak konsumsi untuk masyarakat Kabupaten Bireuen.

Hal tersebut, setelah Bupati Ruslan mendapati raskin tersebut dalam kondisi busuk, menguning, berdedak, berkutu, berlumut dan berbau tak sedap di gudang penyimpanan sementara di Kantor Camat Gandapura, Rabu (14/6/2017).

“Ini benar-benar tidak manusiawi. Jangankan manusia. binatang ternak saja tidak mau makan kalau beras busuk seperti ini,” ketus Ruslan dengan raut wajah kecewa, sambil memperlihatkan beras busuk tersebut yang ditaruh di piring plastik kepada wartawan.

Masalahnya, kata Ruslan, beras tersebut bukan didapatkan dari Bulog secara gratis. Tapi, Pemerintah Kabupaten Bireuen membelinya sesuai harga beras yang berkualitas. Baru kemudian, dibagikan kepada masyarakat secara gratis.

Ruslan menduga, ini ada permainan dari pihak Bulog. Sebab, mustahil mereka tidak tahu beras tersebut telah membusuk dan tidak layak makan lagi.

Dia meyakini, mereka pasti tahu dan ada catatannya, beras tersebut sudah berapa lama disimpan di gudang. Apakah masih layak konsumsi lagi atau tidak?

“Jadi, saya kira Bulog memang sengaja menyalurkan beras busuk tersebut kepada masyarakat. Kalau tidak ketahuan ya untung besar dan kalau ketahuan ya ditarik balik dan diganti dengan yang lain. Jadi, untung-untunganlah begitu,” ungkap Ruslan.

Karena itu, Bupati Ruslan meminta pihak Bulog harus bertanggung jawab penuh terhadap permasalahan raskin busuk tersebut. Beras itu harus segera ditarik balik dan diganti dengan yang layak konsumsi serta berkualitas. Segala biaya yang timbul, jangan dibebankan kepada masyarakat dan harus Bulog sendiri yang menanggung resikonya.

Kali ini Ruslan benar-benar marah dan tak dapat mentolerir tindakan Bulog yang menyalurkan raskin tak layak konsumsi kepada masyarakat yang dipimpinnya itu. Apalagi, ini bulan puasa yang sangat tidak pantas disuguhi beras busuk dan menjijikkan begitu.

Menurut Ruslan, temuan ini bukan kali pertama dan ini hampir setiap tahun terjadi. Padahal, tahun sebelumnya dia sudah pernah menyurati dan memberikan teguran kepada pihak Bulog. Tapi, tahun ini tetap saja terulang lagi hal yang sama.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ruslan juga mengimbau kepada para camat, keuchik serta seluruh pihak terkait, sebelum memeriksa beras beras tersebut, jangan menyalurkan dulu untuk masyarakat. Kalau memang kondisinya tidak layak konsumsi, jangan dibagikan. Harus dikembalikan kepada Bulog dan minta diganti dengan beras yang layak konsumsi.

Terkait hal itu, hingga kini belum ada klarifikasi dari Perum Bulog Sub Divre Lhokseumawe, selaku pihak yang menyalurkan raskin tersebut. (Suryadi)