KABAR BIREUEN– Peran dunia pendidikan menciptakan budaya membaca Alquran perlu diterapkan di sekolah.
Program literasi sekolah umum yang telah berjalan bisa saja digabung dengan agama dalam penerapannya di sekolah.
Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bireuen, Drs. Muhammad Nasir M.Pd, mewakili Kadisdikpora Bireuen, membuka secara resmi Lomba Hafizh Alquran (LQH) Pelajar tingkat SD dan SMP Se-Kabupaten Bireuen, Senin (23/10/2017) di Aula Universitas Terbuka Pokjar Bireuen.
“Anak-anak harus dibiasakan membaca dan menghafal beberapa ayat Alquran,” ujar Sekdisdikpora Bireuen ini.
Menurut, Muhammad Nasir, lomba hafizh ini merupakan evaluasi sejauh mana program dinas dengan gerakan yang sudah dicanangkan, yaitu, GHAFRANSARI (Gerakan Menghafal Ayat Al-Quran Satu Ayat Satu Hari ).
GHAFRANSARI, yang telah diterapkan di sekolah-sekolah, harus dijalankan sebagai mestinya.
“Dengan lomba ini kiranya dapat memotivasi siswa untuk mampu menghafat ayat Al-Quran sampai 30 juz,” harap Muhammad Nasir. (Herman Suesilo)
Â
Â