KABAR BIREUEN, Peusangan – Sebanyak tujuh dari sembilan mahasiswa Nagoya Gakuin University (NGU) Jepang yang kuliah di Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh, akan kembali ke negaranya.
Ketujuh mahasiswa tersebut terdiri Suzuki Eito, Hoshino Taiga, Sato Hiroya, Yamamoto Mizuki, Yasui Toshihiro, Yohito Kajihara dan Kobayashi Momoka.
Mereka kembali ke negaranya pada Jumat (6/9/2024), karena telah menyelesaikan Program Summer Course di Universitas kebanggaan masyarakat Bireuen ini.
Sementara dua mahasiswa lainnya yaitu Morishima Ai dan Ito Natsuki tetap melanjutkan kuliahnya di Umuslim selama satu semester (6 bulan) sampai Bulan Januari 2025 nanti.
“Selama mengikuti kuliah, Morishima Ai dan Ito Natsuki tinggal di Mess Universitas Almuslim,” jelas Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Umuslim, Shaumil Hadi, MA dalam laporannya dalam acara perpisahan.
Seluruh rangkaian kegiatan perpisahan berakhirnya Program Summer Course ini dipusatkan di Aula Creatif Center Gedung MA Jangka Umuslim Bireuen, Kamis (5/9/2024).
Shaumil Hadi melaporkan, ada sembilan mahasiswa NGU Jepang saat ini berada di umuslim. Tujuh diantaranya sudah selesai mengikuti Program Summer Course selama 17 hari, sejak 21 Agustus sampai dengan 6 September 2024 di Umuslim dan akan kembali ke Jepang.
Sementara dua orang lagi tetap tinggal di Umuslim sampai Januari 2025, karena mengikuti kuliah di Umuslim selama satu semester (6 bulan).
Shaumil Hadi menjelaskan, Program Summer Course adalah semacam belajar terbatas atas kerjasama Universitas Almuslim (Umuslim) dengan Nagoya Gakuin University (NGU) Jepang.
Rektor Umuslim Dr. Marwan, M.Pd dalam arahannya yang diterjemahkan oleh dosen pendamping Prof Saeki Natsuko menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Nagoya Gakuin University Jepang, yang telah menjalin kerjasama dengan Umuslim.
“Dengan adanya Program Summer Course dan pertukaran mahasiswa ini, agar bisa saling belajar, tukar budaya berkolaborasi dalam meningkatkan pengetahuan dan perkembangan teknologi,” harapnya.
Mahasiswa Umuslim harus mencontoh budaya disiplin dan etos kerja dari teman-teman mahasiswa Jepang yang sudah tergolong sebagai negara maju di dunia.
Kedepan kerjasama ini akan kita tingkatkan lebih meluas lagi, tidak hanya sebatas program “ Summer Course” pertukaran budaya, tetapi juga bidang perkuliahan dengan pengiriman mahasiswa, dosen yang lebih banyak dengan waktu lama.
“Tidak hanya Program Summer Course tapi bisa ditingkatkan ke Program Student Exchange,” atau pertukaran, dalam waktu satu atau dua semester.“harap marwan.
Jadikan pertukaran ini untuk memperkuat pertemanan, silaturahmi dan kolaborasi dalam meningkatkan semangat saling berbagi ilmu pengetahuan antara umuslim dan NGU Jepang.
Menurut Marwan, ada tiga mahasiswa Umuslim saat ini sedang belajar di Nagoya Gakuin University Jepang, begitu juga mahasiswa Nagoya Gakuin University Jepang saat ini ada yang kuliah di Umuslim.
“Semoga bisa terjadi kolaborasi dan pertukaran informasi kedua kampus,” ujar Marwan.
Dia juga berharap, apa yang sudah dipelajari mahasiswa NGU selama 17 hari mengikuti Summer Course di Umuslim, menjadi pengalaman baru bagi mereka dan dapat mempromosikan ke Jepang.
Kemudian bertukar informasi antar mahasiswa Umuslim dengan mahasiswa NGU Jepang, terus berkomunikasi walaupun dipisahkan dengan geografis yang jauh tapi bisa dengan alat telekomunikasi.
Sementara itu Prof Saeki Natsuko dosen NGU Jepang menyampai ucapan terima kasihnya atas penerimaan dan kerjasama yang telah terjalin.
Menurutnya, program kerjasama dengan Universitas Almuslim Peusangan Bireuen merupakan kerjasama terbaik di Nagoya Gakuin University (NGU) Jepang.
Lancarnya program kerjasama ini tidak lepas dari peran kedua pihak, khususnya alumni yang telah mengikuti program pertukaran sebelumnya.
“Selama ini walau mereka sudah alumni, tetapi masih tetap menjaga komunikasi diantara dua kampus, itulah penyebab lancarnya komunikasi dan kerjasama berjalan sampai hari ini”, ujar Natsuko.
Karena peran alumni tersebut sehingga banyak mahasiswa di NGU Jepang dan Umuslim tertarik mengikuti program ini, harapannya semoga program ini terus berlanjut untuk masa akan datang.
“Semoga silaturahim antara NGU dan Umuslim yang telah terjalin sejak 2016 terus berlanjut di masa akan datang,” harap Saeki Natsuko.
Seremonial Perpisahan kepulangan peserta Summer Course ini dirangkai dengan kegiatan seni persembahan mahasiswa Unimus dan Nagoya Gakuin University Jepang.
Seperti seni tari tradisional Aceh, kolaborasi mahasiswa Umuslim dengan mahasiswa NGU Jepang.
Kemudian seni suara dengan menyanyikan lagu Bungong Jeumpa oleh mahasiswa NGU Jepang didampingi Tarisa Salsabila Wibowo salah-satu mahasiswi prodi PGSD Universitas Almuslim.
Kegiatan acara turut dihadiri oleh unsur dari Polres Bireuen dan Imigrasi Lhokseumawe, Pimpinan Lingkup Umuslim, Pimpinan Sanggar Mirah Delima.
Kemudian Perwakilan Ormawa, sejumlah Mahasiswa dan sejumlah perwakilan OSIS jenjang SMA sederajat dalam Kabupaten Bireuen. (Hermanto).