Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, Drs. H. Anwar Idris, sedang mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI di Aula Utama Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, Senin (11/3/2024). (Foto: Rizanur/Kabar Bireuen)

KABAR BIREUEN – Kekompakan Masyarakat Aceh khususnya Kabupaten Bireuen dalam menghadapi Pemilu 2024 yang baru saja berlangsung pada 14 Februari 2024, sangat luar biasa.

Walaupun beda pilihan, baik presiden maupun legislatif pada Pemilu 2024, tapi masyarakat tidak sampai terpecah-pecah.

“Luar biasa kompak masyarakat Bireuen dalam berpolitik. Dan ini yang selalu saya ingatkan pada setiap pertemuan,” demikian disampaikan anggota Komisi VII DPR-RI Fraksi PPP Dapil Aceh-2, Drs. H. Anwar Idris, pada acara Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR RI di Aula Utama Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, Senin (11/3/2024).

“Menjaga ukhwah lebih penting dalam kehidupan bermasyarakat, dan menghargai perbedaan. Negara juga menjamin hak rakyat untuk berpolitik,” ujar politikus senior PPP yang sudah 25 tahun berkiprah di DPR.

Pada kesempatan itu, Anwar Idris mengulas terkait Empat Pilar MPR RI. Dia menerangkan tentang tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR sesuai Pasal 3 UUD Tahun 1945.

“Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1946, MPR diberi wewenang, mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar, melantik Presiden dan Wakil Presiden, dan melakukan hak angket terhadap kebijakan pemerintah,” jelas Anwar Idris.

Disebutkannya, sosialisasi Empat Pilar MPR merupakan perintah UU nomor 17 tahun 2014. Kegiatannya boleh dilaksanakan di gedung DPR, kampus, pesantren maupun perkampungan masyarakat.

“Demikian juga pesertanya. Siapa pun warga negara Republik Indonesia berhak mengikuti kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Kalau dulu disebut Empat Pilar Kebangsaan, sekarang sudah diganti menjadi Empat Pilar MPR,” paparnya.

Kegiatan tersebut dihadiri 200 peserta dari berbagai kalangan, terdiri dari tokoh masyarakat, pemuda dan mahasiswa dan kader PPP. (Rizanur)