KABAR BIREUEN – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah, M.Kes didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Rachmat Fitri HD, MPA dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif, melakukan kunjungan kerja dalam rangka percepatan penerapan Program Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH) pada sejumlah fasilitas umum (Sekolah, Puskesmas, Kantor Camat, Masjid dan Meunasah) yang ada di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat, Jumat (11/10/2019).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Sekda Aceh juga mengadakan pertemuan dengan petugas medis di Aula DPMPKB Aceh Jaya dan me-launching SIMRS RSUD Teuku Umar. Selain itu, dia juga singgah di Kantor Camat, Puskesmas, Polindes, dan sekolah yang terletak di sepanjang jalan.

Sekda Aceh, dr Taqwallah, M.Kes meninjau seluruh fasilitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Panga, Kabupaten Aceh Jaya. Adapun fasilitas yang dipantau yaitu mushola, toilet, laboratorium komputer , ruang belajar siswa, ruang guru, ruang kerja kepala sekolah, serta pekarangan sekolah.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Sekda Aceh, dr Taqwallah, M.Kes memberikan arahan terkait upaya percepatan penerapan Program BEREH kepada para siswa, guru dan kepala sekolah. Seluruh warga sekolah mendengar dan melihat langsung arahan sekda tersebut.

“Kalau sekolah bersih dan menarik, maka akan menambah kenyamanan bagi kita dalam menjalankan proses pembelajaran disini. Kepala sekolah harus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan program BEREH ini kepada warga sekolah lainnya,” ujarnya.

Sekda Aceh juga meminta kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh agar dapat melakukan pembinaan kepada seluruh kepala sekolah dan guru di wilayah kerjanya masing-masing, agar arahan mewujudkan program BEREH dapat diterapkan secepatnya.

“Kepala Sekolah bisa meminta kepada guru dan murid untuk membersihkan sekolah mereka. Sekolah ini merupakan tempat kita mengabdi dan beribadah jadi marilah kita menjaganya,” pinta Sekda Aceh.

Sebelum kembali, dia berpesan kepada seluruh dewan guru dan kepala sekolah, agar dalam membangun ruangan kepala sekolah tidak boleh lebih bagus dari ruang dewan guru. Begitu juga ruangan dewan guru, tidak boleh lebih bagus dari ruang siswa.

“Jangan dibalik, ini sekarang banyak yang membaliknya. Adanya fasilitas sekolah ini semua karena adanya murid, guru dan kurikulum. Jika tidak maka semua ini tidak mungkin ada. Barang yang diberikan oleh pemerintah ini, tolong dijaga dan dirawat semua,” ungkapnya.

Selanjutnya, Sekda Aceh, dr Taqwallah, M.Kes dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, MPA, melanjutkan peninjauan sejumlah sekolah di Kabupaten Aceh Barat. Kepala Dinas Pendidikan Aceh pada kunjungannya di SMAN 1 Meulaboh, SMAN 2 Meulaboh, SMKN 1 Meulaboh, SMKN 2 Meulaboh, SMKN 3 Meulaboh dan SMAN 1 Meureubo, menyampaikan sejumlah saran dan arahan agar program BEREH dalam sukses terlaksana dengan baik.

Pada sebagian sekolah, Kadisdik Aceh masih menemukan beberapa fasilitas belajar yang sudah mulai rusak dan tidak terawat. Sehingga, membuat pemandangan kurang indah dipandang mata.

“Rawatlah sekolah ini seperti rumah kita sendiri, karena lebih dari setengah umur kita habiskan ditempat ini dan anggaplah ini sebagai ibadah kita kepada Allah. Barang yang tidak terpakai lagi segera dibuang dan setiap dokumen penting diletakkan di tempatnya,” ujarnya.

Di sini mereka juga memantau sejumlah fasilitas belajar seperti kursi, meja, jendela, pintu, dan atap pada setiap ruangan belajar dan ruangan lainnya. Dia nampak mengajak kepala sekolah berkeliling di lingkungan sekolah sembari memberikan saran dan masukan agar lingkungan sekolah dapat lebih indah dan rapi.

“Kepala Sekolah jangan sering tugas keluar kalau tugasnya di sekolah masih belum siap. Kepsek harus menjalankan fungsi manajerial bagi seluruh warga sekolah dengan penuh tanggungjawab,” katanya.

Pada kunjungan selanjutnya nanti, jika tidak ada perubahan, maka dia meminta kepada kepala sekolah untuk dapat meletakkan jabatannya, karena dianggap tidak mampu menjalankan roda organisasi sekolah dengan baik. Menurutnya, peningkatan mutu pendidikan itu dimulai dari sekolah yang nyaman bagi seluruh warganya.

“Kami akan terus turun untuk memantau sekolah-sekolah yang ada di kota dan desa dengan waktu yang tidak tentu. Jika kondisinya tidak lebih baik maka kita akan memberikan sanksi,” ungkapnya.

Meski demikian, Kadisdik Aceh merasa puas sudah melihat langsung kondisi sekolah-sekolah dipenjuru pelosok Aceh. Dia merasa masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki bersama-sama kedepannya. Dia pun memberikan apresiasi terhadap sekolah yang sudah menerapkan Program BEREH, sesuai dengan perintah dari Pemerintah Aceh melalui Sekda Aceh.

“Tetaplah menjaga lingkungan sekolah ini supaya terlihat bersih, rapi, indah dan nyaman. Kerjasama di antara Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas, komite, Kepala Sekolah, guru, dan siswa, merupakan energi besar untuk mewujudkan Aceh Carong dan Aceh Hebat,” tutup Rachmat Fitri. (REL)