KABAR BIREUEN – Tahun 2019 adalah puncaknya pensiun guru yang diangkat pada tahun 70-80an atau zaman inpres, maka terbuka peluang besar bagi lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Demikian disampaikan Rektor Universitas Almuslim (Umuslim) Kabupaten Bireuen, DR.H. Amiruddin Idris, SE.,M.Si dalam pidatonya pada acara Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Ahli Madya, Senin (22/5/2017) di Auditorium Ampon Chiek Peusangan.
“Mulai tahun ini sampai tahun 2019 terbuka kesempatan besar bagi lulusan FKIP melamar menjadi PNS, karena guru yang diangkat antara tahun 70-80an sudah masuk Batas Usia Pensiun (BUP) sebagaimana diatur dalam Undang-undang,” ulasnya.
Menurut Rektor Umuslim, kondisi di daerah saat ini memperlihatkan, sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Justru sebaliknya, pada orang-orang tertentu mendapat pekerjaan cukuplah mudah.
“Namun yang terpenting dimanapun saudara bekerja, itu adalah wujud partisipasi saudara dalam pembangunan. Pekerjaan apapun dapat menjadi pekerjaan paling baik, asalkan halal dan bukan meminta-minta,” Rektor mengingatkan.
Menjadi petani, imbuh Amiruddin, dianggap pekerjaan yang remeh. Padahal, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan profesional justru menjadi pekerjaan yang menjanjikan.
“Dalam sebuah hasil riset, petani yang memiliki satu hektar sawah dapat menghasilkan 8 ton padi. Dan jika dikalikan dengan harga saat ini, keuntungannya diatas penghasilan PNS,” tandas Rektor menyemangati para wisudawan.
Diinformasikan, Umuslim hari ini kembali mewisuda 560 Sarjana dan Ahli Madya Angkatan XXIX, yang terdiri dari lulusan 6 fakultas, yaitu, Fakultas Pertanian 90 orang, FKIP 333 orang, Fikom 45 orang, Teknik 12 orang, Fisip 43 orang dan Ekonomi 37 orang.
Acara wisuda tersebut dihadiri Drs. Abdul Karim, M.Si (Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerjasama) mewakili Gubernur Aceh. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah XIII, Prof.Dr.Jamaluddin, M.Ed.
Selanjutnya Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad, unsur Forkopimda, ketua Yayasan dan para Rektor lingkungan Umuslim.
Sedangkan pejabat teras lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen, meskipun dikirim undangan, tidak ada satupun yang hadir atau mewakili, karena bersamaan dengan acara syukuran di kediaman pribadi Bupati Bireuen, H. Ruslan M. Daud. (Rizanur)