Foto bersama seusai penyerahan plakat dari masing-masing perwakilan perguruan tinggi peserta Temu Wicara Regional FKMTSI Wilayah Aceh XIII (TW-REG XIII), kepada tuan rumah Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Senin (27/5/2024). (Foto: Ist)

KABAR BIREUEN, Lhokseumawe – Ratusan mahasiswa Teknik Sipil yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) Aceh, mengikuti Temu Wicara Regional FKMTSI Wilayah Aceh XIII (TW-REG XIII), di Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL).

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, Jumat hingga Senin (24-27/5/2024) itu, dibuka Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan PNL, Ir. Zamzami, ST., M.Eng, di Aula Lobby Lantai 3 PNL, Jumat (24/5/2024).

Ketua panitia, Nawaffis Shafin, dalam keterangannya kepada wartawan, menyampaikan, Temu Wicara Regional FKMTSI Wilayah Aceh XIII tersebut dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Politeknik Negeri Lhokseumawe. Diikuti sebanyak 133 peserta berasal dari delapan perguruan tinggi yang tergabung dalam FKMTSI Wilayah Aceh.

Disebutkannya, TW-REG XIII ini mengusung tema “Tameurapat Peu yang Kalheuh Tapeusapat”. Agendanya antara lain, seminar ketekniksipilan, fieldtrip, dan pelatihan.

Ketua Panitia Temu Wicara Regional FKMTSI Wilayah Aceh XIII (TW-REG XIII), Nawaffis Shafin. (Foto: Ist)

“Kongres juga memilih dan menentukan Ketua Koordinasi Wilayah (Korwil) Aceh ke depannya, serta tempat diselenggarakan Temu Wicara Regional (TW-REG) XIV,” jelas Nawaffis Shafin.

Menurut Nawaffis Shafin, FKMTSI sebuah organisasi mahasiswa Sipil berfungsi sebagai wadah komunikasi, pemersatu, dan kegiatan yang bersifat ilmiah bagi mahasiswa Teknik Sipil seluruh Indonesia.

“Selain itu, FKMTSI bertujuan menyatukan persepsi dan pemikiran tentang Teknik Sipil Indonesia, untuk mengambil bagian dan berperan aktif dalam setiap pembangunan nasional,” ungkapnya.

Adapun peserta temu wicara tersebut berasal dari mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe, Universitas Syiah Kuala, Universitas Malikussaleh, Universitas Samudera Langsa, Universitas Almuslim Bireuen, Universitas Teuku Umar Meulaboh, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh dan Universitas Abulyatama Banda Aceh. (Hermanto)