KABAR BIREUEN – Proyek pembangunan jalur kereta api Aceh yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, hingga kini belum rampung dikerjakan. Bahkan, proyek tersebut terkesan telah mangkrak atau terbengkalai.

Hal itu dikemukakan anggota Komisi V DPR RI asal Bireuen, Aceh, H. Ruslan M. Daud (HRD), saat Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI, pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021–2022, di Ruang Pertemuan Bandara Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, Senin (20/12/2021).

Dikatakan HRD, percepatan penyelesaian pembangunan jalur Kereta Api (KA) Lhokseumawe–Bireuen sepanjang 44 Km yang terdiri dari delapan stasiun, mulai dari Stasiun Paloh hingga ke Stasiun Bireuen, perlu segera dilakukan.

“Kami harap kepada Kementerian Perhubungan, agar proyek kereta api Aceh yang telah lama mangkrak itu, dapat dilanjutkan pembangunannya,” pinta HRD.

Disebutkan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, sebenarnya pembangunan jalur kereta api merupakan janji politik mendiang Presiden RI BJ Habibie kepada masyarakat Aceh ketika itu

“Selain menyangkut aspek ekonomi, jalur kereta api Aceh itu juga janji politik mantan Presiden BJ Habibie saat konflik Aceh antara GAM dan RI,” ungkap HRD.

Menurut Kapoksi V DPR RI ini, sejak tahun 2013 rel kereta api Aceh telah beroperasi sepanjang 11,35 Km, mulai dari Stasiun Krueng Geukueh-Stasiun Bungkah hingga Stasiun Krueng Mane, Aceh Utara.

Sementara untuk jalur ke Kabupaten Bireuen hingga seterusnya, belum dilanjutkan. Bahkan, dua unit stasiun kereta api di Kecamatan Gandapura dan Kutablang, hingga kini belum dapat difungsikan.

“Sangat kita sayangkan, dua unit stasiun kereta api di Bireuen, yaitu Stasiun Gandapura dan Kutablang yang sudah dibangun cukup bagus, tapi belum berfungsi. Jika dibiarkan begitu saja akan rusak dan mubazir,” sesal HRD.

Diterangkannya, uang rakyat mencapai triliunan rupiah yang telah dihabiskan untuk pembangunan jalur kereta api Lhokseumawe-Bireuen, akan sia-sia jika tidak dilanjutkan.

Bupati Bireuen periode 2012-2017 itu terus mendorong rencana perpanjangan lintas operasi kereta api Aceh sepanjang 10 Km, mulai dari Stasiun Krueng Mane – Stasiun Geurugok–Stasiun Kutablang, dapat dilaksanakan pada awal tahun 2022. Sehingga, total panjang lintas operasinya menjadi 21,35 Km. (Red)