KABAR BIREUEN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Dinas Syariat Islam (DSI)
melaksanakan zikir bersama dan tausiah dalam rangka Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah / 2022 Masehi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen, Kamis (4/8/2022) ba’da Isya.

Kegiatan mengangkat tema “ Merubah Paradigma Masyarakat Kota Santri Menjadi Muslim Yang Tangguh ” menghadirkan penceramah, Tgk Umar Ismail S.Ag. dari Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A. Gani. S.H., M.Si mengatakan, melalui momentum Tahun Baru Hijriyah ini, dia mengajak semuanya senantiasa mendalami dan meneladani nilai-nilai perjuangan Rasulullah Muhammad SAW,  yang berbudi luhur.

Dan juga tekat kuat membangun komitmen dalam membangun suatu peradaban yang berkeadilan, bermartabat, damai, aman, beradab serta mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya.

“Hendaknya kita jadikan momentum untuk kembali kepada ajaran ilahi melalui tuntunan agama, bertekad untuk bangkit dari kerterpurukan, ketertinggalan, keterbelakangan dari berbagai dimensi,” sebutnya.

Seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan kemiskinan yang merupakan persoalan besar yang dialami umat Islam serta memperkuat ukhuwah dengan nilai-nilai moral yang lebih baik.

“Kita semua menyadari bahwa perubahan itu tidak mudah, namun kita terus berupaya melakukan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek,” katanya.

Muzakkar menyampaikan, Peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah kali ini merupakan yang terakhir dari masa kepemimpinan kami sebagai kepala daerah periode 2017-2022.

Dimana sebelumnya, dia berpasangan dengan almarhum Haji Saifannur, S.Sos, namun ditengah perjalanan yakni awal 2020, almarhum dipanggil Allah.

Sehingga dirinya ditunjuk sebagai pelaksana tugas bupati hingga kemudian pemerintah pusat melantik kami menjadi bupati definitif di sisa waktu periode 2017-2022 ini.

“Kini seiring perjalanan waktu, masa kepemimpinan kami sudah berada di ujung jalan, hanya menghitung hari yakni sekitar seminggu lagi lebih kurang,” ungkap Muzakkar

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan segenap ketulusan, Muzakkar secara pribadi dan keluarga mohon maaf atas segala tindak tanduk yang kurang berkenan di hati bapak ibu.

“Kita berpisah dari sebagai bupati, namun Insya Allah kita dapat bertemu dan berkumpul dalam suasana yang berbeda,” ucap Muzakkar.

Mohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih atas segala perhatian dan sumbangsih yang telah diberikan kepadanya selama memimpin Kabupaten Bireuen yang dicintai dan dibanggakan ini.

“Melalui tausiah dan zikir ini semoga dapat memperteguh keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan juga dapat memperkokoh persatuan serta terjalin hubungan silaturrahmi di antara sesama kita,” harap Bupati Bireuen ini. (Herman Suesilo)