Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG)

KABAR BIREUEN — Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia di Aceh bertambah 14 orang lagi, dari 3.619 yang sedang dirawat. Pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah 189 orang. Sementara itu, jumlah kasus baru positif Covid-19 juga bertambah 108 orang, dalam 24 jam terakhir.

Demikian informasi rutin harian yang disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, secara tertulis kepada awak media massa di Banda Aceh, Sabtu (12/6/2021).

“Angka kesakitan dan kasus meninggal harian harus terus ditekan seminimal mungkin, dengan cara mengintervensi faktor risikonya,” ujar pria yang akrab disapa SAG itu.

Ia menjelaskan, testing dan tracing kasus yang dilakukan secara agresif, masih merupakan salah satu bentuk intervensi terhadap risiko sakit berat dan risiko meninggal dunia penderita Covid-19. Kedua bentuk intervensi kesehatan itu sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran dan partisipasi aktif setiap elemen masyarakat di gampong-gampong.

Jubir Pemerintah Aceh yang berlatar belakang Magister Kesehatan Masyarakat bidang Epidemiologi Komunitas itu mengaku, acap mendapat kabar penderita demam, batuk, dan pilek, tidak mengunjungi pusat pelayanan kesehatan terdekat, karena menganggapnya mengalami demam “biasa”. Itu diatasi hanya dengan obat-obatan yang sering dikonsumsinya.

“Keputusan tidak memeriksa diri ke dokter dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, merupakan kesalahan besar yang dapat berakibat fatal,” tandas SAG.

Di tengah serbuan virus corona saat ini, sebutnya, tidak tepat menganggap remeh demam sebagai demam ‘biasa’. Setiap demam mesti diwaspadai sebagai demam tidak biasa dan segera memeriksakan diri ke klinik kesehatan terdekat, bersedia diswab, dan langsung melakukan isolasi mandiri.

Menurut SAG, orang yang terinfeksi Covid-19 dan influenza, menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Meski gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga orang awam sulit mengidentifikasi unsur pathogen penyebab penyakit tersebut.

Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan, untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak. Karena itu, setiap menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, sangat dianjurkan berobat secara medis. Ikuti prosedur perawatan yang direkomendasikan, termasuk diambil swab, dan anjuran isolasi mandiri.

“Makin cepat diketahui jenis penyakitnya dan diberikan tindakan perawatan, akan semakin tinggi peluang sembuh dan semakin rendah pula risiko meninggal dunia,” tegas SAG. (Red)