KABAR BIREUEN-Beberapa cabang olahraga (cabor) yang ada di Kabupaten Bireuen terancam tidak ikut serta pada Pra-PORA Aceh, yang akan berlangsung di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Dikarenakan minimnya anggaran yang dialokasikan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bireuen.

Hal itu dikatakan, Plt Ketua KONI Bireuen, Ridwan Khalid kepada wartawan, Minggu (13/8/2017) terkait laporan adanya cabor yang tidak ikut Pra-PORA Aceh dengan alasan tidak tersedia dana yang mencukupi pada event tersebut.

“Sejauh ini anggaran yang diplotkan ke KONI dalam APBK tahun 2017 untuk 29 cabang olahraga yang akan mengikuti Pra-PORA hanya sebesar Rp 500 juta. Jumlah ini tentunya hanya  Rp 15 juta per cabang,” jelas Ridwan Khalid.

Jumlah uang Rp 15 juta per cabang olahraga, katanya, jangankan untuk membeli peralatan untuk latihan dan alat pertandingan, untuk uang makan dan akomodasi atlet saja tidak cukup sama sekali.

“Ada sekitar 30 Pengurus Cabang (Pengcab) olahraga, saat ini yang  bernaung dibawah KONI dan dipastikan tidak melakukan persiapan menjelang Pra-Pora Aceh, ” sebut mantan Ketua DPRK Bireuen periode 2004-2009.

Menurutnya, akibat belum jelas dana tersebut, beberapa cabor di Bireuen ada yang sudah melepaskan para atletnya untuk memperkuat kontingen kabupaten/kota lain.

“Apabila hal ini terjadi tentunnya  ini sangat memalukan daerah Bireuen sendiri,” katanya.

Belakangan sering disebut  Bireuen gudangnya para atlet, Bireuen terkenal dengan olahraga, tetapi  bila Bireuen tidak ikut Pra-PORA tentunya sengat  mempengaruhi daerah.

“Selama ini prestasi di bidang olahraga telah banyak membawa nama baik daerah,” jelasnya.

Ridwan Khalid mengharapkan Pemkab Bireuen dan DPRK Bireuen sesegera mungkin mengambil langkah  serta  menambah anggaran untuk persiapan Pra-PORA.

“Pemkab Bireuen agar segera mengusulkan tambahan anggaran dalam APBK-Perubahan dan berharap anggota DPRK Bireuen, karena untuk anggaran lain lebih dulu  disetujuinya,” harapnya (Herman Suesilo)