KABAR BIREUEN – Anggota Komisi VII DPR-RI Fraksi PPP Dapil Aceh-2, Drs. H. Anwar Idris, perjuangkan bantuan sebanyak 1.300 unit mesin kapal untuk nelayan sasaran Tahun Anggaran 2022.

Bantuan tersebut merupakan Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Adapun kabupaten/kota yang mendapatkan alokasi bantuan konversi BBM ke BBG bagi nelayan melalui wakil rakyat asal Dapil Aceh-2 tersebut yaitu Kabupaten Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang.

Anwar Idris yang diwakili Tenaga Ahli Anggota DPR-RI Fraksi PPP, Zubir Muhammad dan Ketua DPC PPP Bireuen, Dr. Athaillah M. Saleh, MA, menyerahkan bantuan itu secara simbolis kepada 255 nelayan di Kabupaten Bireuen pada acara Sosialisasi Teknis Program Konversi BBM ke BBG untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran Tahun Anggaran 2022, di Aula Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen, Jumat (11/11/2022).

“Program ini diperjuangkan oleh Bapak Anwar Idris untuk nelayan yang memenuhi kriteria. Beliau akan terus berjuang untuk rakyat Aceh sesuai dengan tupoksinya,” ujar Zubir Muhammad.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut gratis. Anwar Idris berpesan, jangan ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan dengan meminta uang dari penerima bantuan.

“Kalau ada yang minta minta uang, laporkan kepada kami,” tegas Zubir.

Zubir yang juga Bendahara DPW PPP Aceh menambahkan, untuk tahun anggaran 2023, bantuan serupa masih berlanjut. Ia berharap, kepada nelayan yang membutuhkan program konversi BBM ke BBG agar mengajukan permohonan melalui Rumah Aspirasi Drs Anwar Idris di Jalan Banda Aceh Medan, Desa Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Sementara Khaidir, dari Kementerian ESDM pada kesempatan sama memaparkan, program konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan serta mengurangi polusi udara dan pencemaran lingkungan.

Menurut Khaidir, kriteria penerima paket perdana antara lain, nelayan pemilik kapal di bawah 5 GT, kapal berbahan bakar bensin, kapal memiliki daya mesin di bawah 13 HP. Kemudian, alat tangkap yang digunakan ramah lingkungan, belum pernah menerima bantuan sejenis, memiliki kartu KUSUKA dan terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT).

“Paket perdana konversi BBM ke BBG untuk nelayan, berupa 1 unit mesin kapal, 1 set konverter kit serta pemasangannya, 2 unit tabung LPG 3 kg beserta isinya dan 1 set as panjang dan baling-baling,” jelas Khaidir. (Rizanur)