ĶABAR BIREUEN– Kepala Dinas Sosial Bireuen, Bob Mizwar S.STP, M.Si membuka acara Peksos Goes to School, Senin (1/11/2021) dipusatkan di MAN Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari pada lima sekolah menengah tingkat atas.

Bob Mizwar dalam sambutannya mengatakan, Peksos goes to school merupakan program pemerintah yang menitikberatkan pada upaya preventif atau pencegahan meningkatnya tindak kekerasan pada anak, penyalahgunaan narkoba, pornografi/pornoaksi/pergaulan bebas, dan bullying yang rentan terjadi pada anak-anak sekolah.

Maraknya fenomena penyimpangan yang terjadi pada remaja dewasa ini menjadi perhatian khusus dari Peksos.

Sehingga upaya pendekatan sosialisasi kekerasan pada anak yang dilakukan melalui peksos goes to school perlu dilakukan.

Disamping sebagai sarana edukasi juga sekaligus untuk memberikan perlindungan secara preventif bagi anak-anak remaja usia sekolah agar mereka dijauhkan dari berbagai permasalahan kekerasan pada anak mengingat mereka merupakan aset generasi masa depan.

“Disamping itu, melalui kegiatan sakti peksos ini merupakan sarana edukasi dan peningkatan kapasitas (capacity building) serta mendorong pemerintah lebih peka terhadap persoalan2 terkait anak,” sebut Bob Mizwar.

Sehingga forum ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk meningkatkan kerjasama dan sinergitas secara kolaboratif untuk mengantisipasi dan memecahkan berbagai persoalan dan masalah anak secara komprehensif.

“Harapan kita adalah anak-anak akan terpenuhi hak-haknya sebagaimana tertuang dalam Undang- undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, Yaitu Hidup, Tumbuh, Berkembang Berpartisipasi Serta Mendapat Perlindungan dari Kekerasan dan Diskriminasi,” jelasnya.

Kepala MAN Peusangan, yang diwakili  Oki Maulana menyebutkan, kegiatan Sakti Peksos Goes to School merupakan kegiatan positif yang perlu didukung untuk meningkatkan pengetahuan siswa.

Selain itu untuk pembangunan karakter sekaligus membangun komunikasi pihak sekolah dengan mitra sekolah guna meningkatkan kualitas peserta didik sebagai generasi harapan bangsa.

Dia menambahkan, kedepan perlu dibangun kerjasama yang lebih optimal bersama dinas-dinas dan mitra strategis lainnya khususnya yang bersinggungan langsung dengan pembangunan karakter dan pemenuhan hak-hak anak.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMGPKB) Kabupaten Bireuen, Mawardi, S.STP, M.Si melalui Sekretaris Dinas, Andri Saputra mengapresiasi kegiatan sakti peksos goes to school yang menitikberatkan perhatiannya pada upaya stop kekerasan pada anak.

Acara seperti ini, katanya, diharapkan dapat menambah pemahaman para siswa tentang berbagai jenis kekerasan pada anak, sehingga dengan adanya pemahaman ini tidak menjadikan kekerasan pada anak sebagai fenomena gunung es.

Kegiatan tersebut dihadiri dewan guru MAN Peusangan serta siswa siswi sebanyak 50 orang sebagai peserta. (Ihkwati)