KABAR BIREUEN-Terkait masalah menjamurnya pengemis di Kota Bireuen yang diberitakan media ini pada Kamis (27/7/2017) malam, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, Drs Murdani, Jumat (28/7/2017), kepada Kabar Bireuen menjelaskan, pada prinsipnya, pihaknya secara berkala tetap melakukan penertiban dan razia terhadap para pengemis di Kota Bireuen.

Penertiban itu sebutnya, bertujuan agar tercipta ketertiban dan keamanan di masyarakat serta tidak mengganggu kenyaman masyarakat dalam beraktifitas. “Terhadap para pengemis yang terjaring dalam razia, secara manusiawi, kita beri peringatkan dan kita kembalikan ke desanya masing-masing,” jelasnya.

Namun demikian mereka tetap bermunculan lagi, sepertinya mengemis sudah menjadi mata pencaharian yang menjanjikan bagi mereka. “Kota Bireuen memang menjadi magnet tersendiri bagi para pengemis dari luar daerah untuk meraup untung,” ujar mantan Asssiten I Setdakab Bireuen itu.

Terkait modus mengemis dengan membawa anak dibawah umur, Murdani menjelaskan, disaat dilakukan razia, terutama di Simpang Empat Bireuen, tidak ditemukan pengemis yang membawa anaknya, yang dapat membahayakan dirinya dan pengguna jalan.

“Namun demikian, untuk mencegah dan mengantisipasi maraknya para pengemis, kita akan melakukan pengawasan secara berkala,” katanya.

Murdani mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberi uang kepada pengemis, bersedekah atau memberikan sebagian hartanya kepada lembaga resmi, hal itu untuk menekan angka pengemis di Kabupaten Bireuen.

Karena selama ini, pengemis yang berkeliaran mayoritas dari luar daerah dan melakukan berbagai modus agar dikasihani dan mendapatkan belas kasihan.

“Kami mengimbau agar berdonasi kepada lembaga resmi. Jangan di jalan. Karena semakin banyak yang berdonasi di jalan, akan semakin banyak pengemis di jalanan,” ungkapnya.

Dikatakan Murdani, secara kasat mata, siapapun kerap merasa iba saat melihat pengemis, namun demikian masyarakat jangan memberikan uang kepada mereka. (Herman Suesilo).