KABAR BIREUEN, Kuala Lumpur – Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Entrepreneur Muhammadiyah Bireuen Provinsi Aceh mengirim 18 siswa baru untuk mengikuti Workshop Menulis Esai dengan Teknologi Artificial Intelligence (AI) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Workshop yang dilaksanakan sejak Selasa (2/7/2024), di Rumah Dakwah Muhammadiyah di Kuala Lumpur, Malaysia, dipandu oleh narasumber terkemuka dari Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Haekal Adha Al-Giffari.
Kepala SMAIT Muhammadiyah Bireuen, Rizki Dasilva, kepada Kabar Bireuen menyebutkan, SMAIT Muhammadiyah Bireuen mengirim 18 siswa untuk mengikuti kegiatan dengan tema utama, “Menulis Esai Menggunakan AI”.
Rizki Dasilva juga menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengembangan literasi dan teknologi untuk siswa-siswa berbakat.
Seterusnya, Rizki Dasilva yang kandidat doktor UPSI Malaysia ini juga menyebutkan, workshop tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa yang berprestasi di sekolah pada bidang literasi dan teknologi.
“Kegiatan ini merupakan hadiah kepada para siswa baru yang mendaftar sekolah tahun ini,” sebut pria yang akrab disapa Ustaz Rizki ini.
Seterusnya Ustaz Rizki mengaku bahwa pentingnya pengalaman dalam mendukung pembelajaran siswa di luar ruang belajar.
“Kunjungan ini (mengikuti workshop) tidak hanya memberikan mereka wawasan tentang sistem pendidikan di Malaysia, tetapi juga dapat memperluas pandangan siswa tentang potensi akademik yang dapat mereka raih dengan tekad dan kerja keras,” kata Ustaz Rizki.
Sementara narasumber Haekal Adha Al-Giffari menuturkan, tujuan dari workshop tersebut untuk mengenalkan konsep-konsep dasar AI dalam penulisan esai, serta memperluas wawasan siswa tentang penggunaan teknologi dalam menciptakan karya tulis yang inovatif dan berbobot.
AI juga bisa digunakan untuk membuat gambar, bahan presentasi, musik dan video.
“Selama satu hari intensif, para siswa belajar tentang berbagai aplikasi AI yang dapat mendukung proses penulisan esai, termasuk teknik-teknik analisis data dan pemilihan kata kunci yang relevan,” ujar Haekal Adha Al-Giffari.
Seterusnya, kata dia, pada kegiatan itu siswa juga diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat melalui berbagai latihan praktis dan sesi diskusi interaktif.
“Kegiatan ini bukan sekedar memberikan pengetahuan baru bagi siswa, tetapi juga membuka kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan akademik internasional. Sebagai bagian dari pengalaman ini, siswa dijadwalkan mengunjungi kampus International Islamic University Malaysia (IIUM) untuk melihat langsung infrastruktur pendidikan serta mendapatkan wawasan tentang kehidupan kampus di luar negeri,” paparnya.
Muhammad Atthariq Balfaz, seorang dari siswa SMAIT Muhammadiyah Bireuen yang mendapat kesempatan menjadi peserta workshop, mengaku senang bisa belajar langsung dari ahli AI seperti Haekal Adha.
“Pengalaman ini benar-benar memperkaya pengetahuan saya tentang teknologi yang bisa saya terapkan dalam tulisan-tulisan saya nanti,” sebut siswa SMAIT tersebut. (Rizanur)