KABAR BIREUEN – Dr Marwan Hamid MPd, calon Rektor Universitas Almuslim Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Kamis (5/11/2020) menyampaikan visi, misi dan program kerja dalam Sidang Tertutup Senat Universitas Almuslim di Gedung Kreatif Centre (Aula MA Jangka)

Sidang Tertutup Senat Universitas Almuslim (Umuslim) dengan undangan terbatas hanya pengurus teras Yayasan Almuslim dan anggota Senat Universitas. Sedangkan yang lainnya mengikuti sidang tersebut melalui zoom meeting.

Kabag Humas Umuslim, Zulkifli MKom kepada Kabar Bireuen mengatakan, panitia membatasi peserta atau undangan masuk ke ruang sidang penyampaian visi misi calon Rektor Umuslim periode 2020-2024.

“Panitia membatasi jumlah undangan. Hanya anggota yayasan dan anggota senat Universitas Almuslim saja yang dikasih masuk dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Bagi dosen, karyawan dan mahasiswa di luar anggota senat mengikuti acara ini melalui zoom meeting,” katanya.

Amatan Kabar Bireuen peserta sidang tersebut, sebelum masuk ke ruangan diarahkan mengikuti protokol kesehatan (prokes), mencuci tangan, pakai masker dan menempati kursi masing masing yang telah diatur jaraknya.

Dan panitia juga menyediakan masker untuk diberikan bagi yang lupa membawa.

Sidang tertutup penyampaian visi misi dan program kerja calon Rektor Umuslim dibuka oleh Ketua Senat Umuslim, Ir Zahrul Fuadi MSi.

Kemudian Ketua Panitia pemilihan Rektor, Dra Zahara MPd dalam laporannya menyebutkan, bahwa pelaksanaan penyampaian visi misi dan program kerja calon rektor merupakan salah satu tahapan yang dilaksanakan panitia, setelah melewati beberapa tahapan yang sudah berjalan sukses.

Katanya, panitia telah melakukan verifikasi dengan teliti berkas calon. Yang mendaftar tiga orang dan hanya satu calon yang memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tahapan penyampaian visi misi.

“Inilah hasil proses yang telah kami lalui dan sampai pada tahapan ke -9 yaitu tahap penyampaian visi misi,” ujar Zahara yang pernah menjabat Kepala Badan Pemberdyaan Perempuan Kabupaten Bireuen.

Pada tahapan ini, lanjut Zahara, calon rektor menyampaikan janji dan komitmenya apabila terpilih dalam membangun lembaga empat tahun ke depan.

“Harapan kami rektor terpilih agar dapat menakhodai lembaga ini dengan sejuk dan dapat menjadi lembaga pendidikan yang siratal mustaqim, sehingga dapat melahirkan lulusan yang cerdas ilmunya dan berkarakter,” sebutnya.

“Karena hanya satu orang calon, sesuai statuta Universitas Almuslim, maka hasil ini akan kami bawa dalam rapat senat universitas untuk tahapan pemilihan,” kata Dra Zahara MPd.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Almuslim Peusangan, H. Yusri Abdullah SSos dalam sambutannya mengatakan, masa pemilihan rektor kebetulan bersamaan dengan berakhirnya masa kepengurusan Yayasan Almuslim periode 2015-2020, maka terjadi berbagai dinamika.

“Kami mengharapkan dinamika tersebut jangan sampai mengganggu tahapan pemilihan rektor sesuai tahapan yang telah diatur panitia, kalau ini terganggu akan dapat mempengaruhi perkembangan lembaga (Umuslim) ke depan,” kata H.Yusri Abdullah.

Ia mengajak Senat Umuslim dan Pengurus Yayasan mengikuti penyampaian visi misi dan program kerja calon Rektor Umuslim untuk periode 2020-2024.
“Visi misi juga adalah janji di hadapan publik untuk komitmen calon rektor dalam menjalankan program nanti,” sebutnya.

Sosok Dr Marwan Hamid MPd, kata Yusri Abdullah, tidak perlu diragukan lagi untuk memimpin Umuslim, karena bukan orang baru di lingkungan perguruan tinggi swasta terbaik di Aceh ini.

“Beliau sudah pernah menjabat Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II di Umuslim,” sebut H Yusri Abdullah.

Umuslim, sebutnya, telah mendapatkan penghargaan sebagai perguruan tinggi swasta terbaik tiga kali berturut turut dari Kementerian Ristekdikti sejak tahun 2018.

“Ke depan prestasi tersebut harus kita gapai kembali,” harapnya.

Dulu, sebut mantan Anggota DPRK Bireuen ini, Umuslim pernah berjaya dengan dipercayakan melaksanakan program SKGJ.

“Sekarang Umuslim dipercayakan kembali menjadi penyelenggara Program Profesi Guru (PPG) yang merupakan program pengganti SKGJ. Nanti mahasiswa PPG akan ditempatkan di Rusunawa yang sudah dibangun di kampus timur,” ujarnya.

Terakhir, sebagai pengurus Yayasan Almuslim periode 2015-2020, H. Yusri berpamitan kepada civitas akademika Umuslim. “Masa kepengurusan kami hanya tersisa 15 hari lagi, untuk kami mohon pamit dan minta maaf dengan segala kekurangan dalam memimpin Yayasan Almuslim selama lima tahun,” tutupnya.

Sementara calon tunggal Rektor Umuslim Dr Marwan Hamid MPd di hadapan pengurus Yayasan Almuslim dan Senat Umuslim memaparkan satu persatu tentang visi dan misinya dalam menakhodai perguruan tinggi swasta terbaik di Aceh untuk masa empat tahun ke depan.

Sebut Dr Marwan Hamid MPd, Umuslim saat ini memiliki delapan fakultas dengan 25 program studi (prodi), satu prodi terakreditasi A, 19 prodi akreditasi B, empat prodi akreditasi C dan satu prodi saat ini telah kadaluarsa akreditasi.

“Selain itu, Umuslim memiliki LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) tingkat utama yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi swasta lain,” sebut Marwan.

Sedangkan visi yang disampaikan Marwan jika menjadi rektor “Tahun 2027 menjadikan Universitas Almuslim sebagai perguruan tinggi berbasis riset
yang memiliki SDM unggul, entrepreneurial, berkarakter dan sesuai dengan pengembangan IPTEK.”

Sedangkan Misi yang diuraikan dalam sidang tertutup itu, yaitu, menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang unggul, enterpreunerial dan berkarakter.

Menyelenggarakan kegiatan akademik dan non akademik secara kolaboratif, partisipatif, transparan dan akuntabel.

Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Memperkuat Sistem Penjaminan Mutu Internal secara berkelanjutan sebagai dasar penentuan kebijakan.

Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah dan pusat, serta membangun kerjasama dengan dengan kelompok-sosial seperti industri atau badan usaha serta mengupayakan pemenuhan hak dasar para Dosen dan karyawan Universitas Almuslim.

Setelah penyampaian visi misi oleh calon rektor, panitia memberikan kesempatan kepada anggota senat universitas dan pengurus Yayasan yang hadir di ruangan untuk mengajukan pertanyaan.

Dan bagi peserta yang mengikuti acara melalui zoom meeting juga diberikan kesempatan bertanya. (Rizanur)