KABAR BIREUEN-Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Bireuen mengecam keras tindakan DPP KNPI yang menggagalkan kongres pemuda/KNPI di Aceh yang direncanakan dilaksanakan pada 15-18 Desember 2018 di Banda Aceh.
Hal itu diungkapkan Ketua DPD II KNPI Bireuen, Asnawi My TSA, Jumat (14/12/2018) kepada sejumlah wartawan.
“Saya mendapat informasi dari teman-teman panitia di Banda Aceh, sikap DPP itu dilatarbelakangi karena panitia tidak mampu memenuhi permintaan mereka (DPP). DPP minta tiket pesawat sebanyak 650 lembar, sementara itu tidak tertampung dalam RAB,” sebut pria yang akrab disapa Aboen tersebut.
Untuk merespon sikap DPP, pihaknya mengajak teman-teman DPD I, DPD II dan Pimpinan OKP untuk bersama-sama memboikot Kongres yang dilaksanakan di luar Aceh.
“Kita sangat menyesalkan tindakan yang diambil oleh DPP KNPI secara serta merta yang hanya dipicu oleh tidak tersedianya tiket gratis sebanyak 650 untuk peserta kongres,” sebutnya.
DPP KNPI telah mengangkangi dan mengkhianati hasil Kongres di Papua dan hasil Rapimpurnas di Kota Batam beberapa waktu lalu, yang telah menyetujui dan menyepakati Aceh sebagai tuan rumah kongres pemuda/KNPI ke-XV.
Oleh karenanya itu DPD II KNPI Se-Aceh menuntut atas kerugian yang telah dikeluarkan oleh panitia dan menggugat DPP KNPI secara hukum yang berlaku.
“Aneh kita dkhianati dan dipermalukan oleh DPP KNPI, karena tidak terpenuhi pengalokasian tiket 650 untuk peserta sebagaimana biasa tetap ditanggung oleh masing-masing DPD I KNPI, OKP maupun DPP KNPI,” Aboen
Kendati demikian, seharusnya pihak DPP KNPI jangan terlalu gegabah dalam mengambil sikap seperti ini. Karena perhelatan pemuda tersebut sudah dipersiapkan secara matang oleh DPD I KNPI Aceh dengan segala kebutuhannya.
“Ini catatan kelam sejarah kepemudaan di Indonesian yang ditinggalkan pada akhir kepengurusan DPP KNPI dibawah kepemimpinan Muhammad Rifai Darus
dan sangat tidak patut dicontoh,” pungkasnya. (Ihkwati)