KABAR BIREUEN- Dinas Pendidikan, Pemuda  dan Olahraga (Disdikpora)  Kabupaten Bireuen melalui bidang Kebudayaan dan Pariwisata menfasilitasi kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII Tahun 2018, Jumat (19/5/2017) di Opprom Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen.

Hadir pada sosialisasi tersebut Sekda Bireuen Ir Zulkifli Sp, Kadisdikpora Bireuen, Drs. Nasrul Yuliansyah, M.Pd, Plh Kabid Kebudayaan dan Pariwisata Agusmaidi, Dewan kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen serta sejumlah seniman dan pelaku senin.

Saedangkan yang menjadi nara sumber pada sosialisasi tersebut adalah Drs, Nurdin AR M, Hum, selaku SC PKA VIII,

Pada kesempatan itu, mantan Kepala Museum Aceh itu meminta Pemerintah Daerah harus serius mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk mengikuti ajang PKA VII tahun 2018.

Diantaranya memepersiapakn segala hal menyangkut teknis perlombaba dan eksebisi yang akan diikuti nantinya.  Itu demi terpilih jadi juara atau mendapatkan nomor.

Dosen Fakutas Adab dan Humaniora UIN Ar Raniry Banda Aceh itu meminta agar menggali potensi khusus, membina seniman dan budayawan untuk bisa berkiprah pada PKA nantinya.

“Kegiatan PKA dimulai dari  upacara pembukaan, biasanya oleh Presiden atau wakil persiden  dan penutupan oleh Gubernur. Ada pameran budaya, bukan pameran barang kerajinan, tapi pameran benda budaya,” jelasnya.

Ada  10 kriteria benda budaya yang bisa ditampilkan pada PKA, diantaranya  benda geologi, berupa batu. Lalu barang beruapa hewan dan tumbuh tumbuhan, benda arkeologika, benda budaya pra sejarah, dan artefak bersejarah, benda benda bersejarah, bahan pameran. Hsitorica, mata uang, hera lingka cap kuno.

“bisa juga dipamerkan Surat yang dituliskan  Tgk Awe Geutah kepada Tgk Cot Meurak untuk membeli kitab di Mekkah. Benda lainnya yang bisa dipamerkan, stempel, bendera, pataka, benda pakai, senjata tradisional, baju tradisional. Naskah kuno,  tulisan, lukisan, ukiran. Teknologika berupa radio kuno, mesin jahit lama dan gramafon,” rincinya.

Lalu pada PKA, katanya, ada pawai karnaval, pawai mobil hias, dan seminar, anugerah budaya. Lalu kuliner juga bisa ditampilkan pada PKA, Bireuen , sebutnya lagi, dikenal dengan kulinernya, ada kuliner khas Bireuen yaitu, Halwa Breuh.

Pada PKA nanti akan diberikan penghargaan budaya tertinggi di Aceh  kepada 5 orang, berupa pin emas PKA emas.

“Saya berharap gubernur Aceh atau pemerintah Aceh nantinya memberikan penghargaan yang besar kepada seniman atau budayawan. Jangan hargai seniman dan budayawan ala kadarnya,” harap Nurdin.

Di PKA juga akan ada pagelaran budaya, pelamin khas daerah harus dibuat di anjungan masing masing. Lalu ada permainan rakyat, eksebisi ,  festival kuliner, pertunjukan kesenian, seumapa, hiem, lomba kesenian, musik tradisional.hikayat, festival tari Seudati Tunang.

Sementara itu, Kadisdikpora Bireuen, Nasrul Yuliansyah mengharapkan semua pihak yang akan terlibat pada PKA VII nantinya agar mempersiapkan semuanya mulai dari sekarang. Agar hasil yang diperoleh pada PKA tersebut maksimal. (Ihkwati)