
KABAR BIREUEN – Warga Gampong Bireuen Meunasah Reuleut, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, menuding pihak Telkom Bireuen telah mengabaikan laporan terkait keberadaan tiang jaringan telekomunikasi milik PT. Telkom yang sudah lama miring dan kabelnya merosot ke badan jalan, sehingga terseret truk barang. Akibatnya, dua tiang lainnya tumbang dan menghancurkan puluhan meter talud jalan yang baru selesai dibangun.
“Kami sudah melaporkan kepada pihak Telkom di Bireuen, namun jawaban mereka itu bukan wewenangnya, tetapi wewenang Telkom Lhokseumawe,” ungkap Hasrulsyah, Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Reuleut kepada Kabar Bireuen, Kamis (17/8/2017).
Hasrulsyah didampingi anggota DPRK Bireuen, Ruslan Amin, mengaku, sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan pihak Telkom Bireuen, terkesan meremehkan persoalan yang dilaporkannya.
“Kalau memang tidak bisa menerima laporan untuk apa juga keberadaan mereka di sini. Seharusnya, laporan kami itu kan bisa diteruskan kepada Telkom Lhokseumawe, karena sesama perusahaan itu ada hubungannya dan jangan diabaikan begitu saja,” tukasnya.
Menurut Hasrulsyah, dampak terseretnya kabel jaringan telekomunikasi itu, dua tiang lainnya ikut tumbang dan talud yang baru selesai dibangun hancur, karena keberadaan tiang tersebut dekat dengan talud.
“Sekarang gampong kami yang menanggung rugi, karena talud yang baru dibangun dengan Dana Desa itu hancur lagi. Bagaimana kami mempertanggungjawabkan uang negara. Kami punya bukti, kalau masalah ini sudah dilaporkan sebelumnya ke pihak telkom,” ujarnya kesal.
Sementara Ruslan Amin, anggota DPRK Bireuen, juga sangat menyayangkan kinerja pihak Telkom Bireuen yang tidak bisa merespon laporan warga. Dia meminta pihak Telkom harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami Gampong Reuleut.
“Saya minta pihak Telkom harus bertanggung jawab mengganti semua kerugian Gampong Reuleut, karena talud yang rusak itu dibangun dengan uang negara dan tolong jangan diabaikan, urusannya bisa panjang,” tegas politisi PAN ini dengan nada geram. (Rizanur)