Suasana menjelang buka puasa bersama di Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen, Kamis (21/3/2024). (Foto: Hermanto/Kabar Bireuen

KABAR BIREUEN – Warga Dusun Kommes, Desa Bireuen Meunasah Capa, Kota Juang, Bireuen bersama pengurus Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen, setiap harinya menyembelih dua ekor kambing untuk buka puasa bersama selama Bulan Suci Ramadan 1445 H / 2024 M.

Buka puasa bersama dengan para jamaah masjid, musafir dan masyarakat umum, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan puasa di masjid itu.

Ketua Panitia Drs. Ridwan Ibrahim, disela-sela persiapan menu untuk berbuka puasa bersama, Kamis sore (21/3/2024) kepada Kabar Bireuen mengatakan, selain menyajikan makanan istimewa gulai kambing juga disajikan beragam menu makanan dan minuman lainnya.

Seperti nasi, lauk-pauk, beberapa jenis kue, buah kurma, dan minuman seperti kopi, teh dan minuman segar lainnya juga turut dihidangkan.

Dijelaskan, menu-menu tersebut berasal dari sedekah para jamaah, warga Dusun Kommes dan masyarakat sekitar lingkungan Masjid Agung Sultan Jeumpa, Bireuen.

Sementara dua ekor kambing yang disembelih setiap hari selama bulan puasa berasal dari donatur.

“Alhamdulillah di setiap bulan puasa, selalu ada donatur yang menyumbang kambing dan beras untuk disembelih dan dimasak untuk di makan bersama saat berbuka puasa,” ucapnya.

Ridwan Ibrahim merincikan setiap harinya ada sekira dua ratusan orang yang berbuka puasa bersama, mulai dari jamaah masjid, para musafir dan masyarakat umum.

Kegiatan selain menambah keakraban sekaligus silaturrahmi dengan menikmati aneka hidangan buka bersama di bulan yang penuh barokah.

“Makan bersama dilakukan usai menunaikan shalat maghrib berjamaah di gedung yang terletak di dalam komplek masjid,” ujar Ridwan Ibrahim.

Dia berterima kasih  kepada para donatur dan semua pihak atas dukungan dan partisipasinya sehingga acara kegiatan buka puasa makan bersama ini terselenggara dengan sempurna.

“Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah dan memperoleh balasan setimpal atas kemurahan hatinya,” ujar Drs. Ridwan Ibrahim. (Hermanto).