KABAR BIREUEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, mendata kerusakan sarana dan prasarana di sejumlah kecamatan dampak banjir akibat tingginya curah hujan sejak 12 Mei 2020 lalu.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bireuen, Teguh Mandiri Putra, SSTP kepada Kabar Bireuen, Minggu (17/5/2020), mengatakan, hujan dan angin kencang yang menyebabkan banjir beberapa waktu lalu, turut terjadi kerusakan sejumlah fasilitas umum di enam kecamatan.
“Terhadap kerusakan sarana dan prasarana tersebut, kami telah melakukan pendataan, dan akan dilakukan lagi pendataan, mungkin masih ada fasilitas yang rusak belum terdata,” sebut Teguh.
Selain melakukan pendataan, ujar mantan Camat Pandrah ini, BPBD bersama dengan Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan masa panik kepada warga terdampak banjir.
Menurut Teguh, kerusakan parah terjadi di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Juang, Jeumpa, Peusangan, Juli, Peudada dan Simpang Mamplam.
Di Kecamatan Kota Juang, Gampong Pulo Ara dan Bireuen Meunasah Capa, banyak rumah warga terendam, serta amblasnya jalan menuju Pasar Induk Bireuen di Cureh (Geulanggang Gampong).
Sementara di Kecamatan Jeumpa, di Gampong Abeuk Usong, abutmen jembatan 5×10 turun dan Gampong Blang Seupeung airnya terhambat akibat saluran kecil.
Berikutnya Kecamatan Peusangan, Gampong Cot Iju juga terdampak. Di Gampong Kapa, rubuhnya talud penahan jalan bendungan karet.
Selanjutnya Kecamatan Juli, di Gampong Juli Meunasah Tambo, runtuh pasangan saluran pembuang 50 M. Di Gampong Simpang Jaya, Longsor badan jalan P = 50 M dan T = 80 cm. Di Gampong Teupin Mane, runtuhnya jembatan plat beton 5×10 M. Begitu juga di Gampong Juli Seutui, jembatan patah dan abutmennya turun. Sedangkan di Gampong Juli Paseh, mengalami kedangkalan saluran pembuang.
Kemudian Kecamatan Peudada, di Gampong Pinto Rimba, satu unit jembatan rusak. Di Gampong Tanjong Seulamat, kerusakan badan jalan dan lahan pertanian. Demikian juga di Gampong Alue Sijuek, 100 M talud saluran primer irigasi rusak.
Terakhir Kecamatan Simpang Mamplam, Gampong Peunelet Baroh yang terdampak.
“Kami sudah melaporkan (kerusakan sarana dan prasarana) kepada Bapak Plt Bupati Bireuen,” katanya.
Untuk perbaikan kerusakan tersebut, menurut Teguh, tidak semuanya bisa ditangani secara darurat. Contohnya, seperti jalan ke Pasar Induk yang amblas.
“Itu (jalan ke Pasar Induk) perlu penanganan permanen dan tidak boleh menggunakan Belanja Tanggap Darurat,” pungkasnya. (Rizanur/*)