Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, S.H.,M.M, menggunting pita sebagai tanda dibukanya Lokakarya 7 Festival Panen Karya Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Tahun 2024 di Kabupaten Bireuen. (Foto: Hermanto/Kabar Bireuen)

KABAR BIREUEN, Kota Juang – Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, S.H., M.M, mengatakan, pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam memajukan daerah. Tidak ada kemajuan tanpa pendidikan yang berkualitas.

Namun, pendidikan berkualitas tidak bisa tercipta tanpa guru yang berdedikasi dan profesional. Karena itu, Guru Penggerak memiliki peran sentral sebagai teladan dalam menggerakkan seluruh komunitas pendidikan menuju arah yang lebih baik.

Pernyataan tersebut disampaikan Pj Bupati Jalaluddin dalam sumbutannya saat membuka Lokakarya 7 Festival Panen Karya Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Tahun 2024 yang dilaksanakan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh, di lapangan komplek SPNF-SKB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Kamis (5/12/2024).

“Gelar karya ini adalah bukti nyata bahwa kita sedang menuju ke arah itu,” kata Jalaluddin.

Disebutkannya, acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi atas hasil kerja keras, tetapi juga ruang untuk berbagi praktik terbaik, inovasi, dan inspirasi antar pendidik. Apa yang ditampilkan hari ini adalah cerminan dari kerja keras, semangat, dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.

Jalaluddin mengingatkan, keberhasilan program pendidikan ini membutuhkan sinergi yang kuat antara semua pihak, termasuk pemerintah daerah, dinas pendidikan, para kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat.

“Tidak ada keberhasilan tanpa kolaborasi, dan tidak ada kolaborasi tanpa rasa saling percaya dan komitmen,” ujarnya

Menurut Jalaluddin, di tengah dinamika dan tantangan pendidikan saat ini, kita  dihadapkan pada tuntutan untuk terus beradaptasi. Teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial menuntut kita untuk lebih kreatif, inovatif, dan responsif.

Karena itu, dia mengajak, untuk menjadikan pendidikan di Bireuen sebagai model pembelajaran yang adaptif terhadap tantangan zaman. Namun, tetap menjaga nilai-nilai lokal dan budaya kita yang luhur.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua,” ucap Jalaluddin.

Program Pendidikan Guru Penggerak

Perwakilan BGP Provinsi Aceh, Novita Fani, M.Pd, menyampaikan, melalui surat Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan tanggal 10 Juni 2024, ditetapkan Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Reguler Provinsi Aceh berjumlah 1.559 peserta.

“Adapun peserta yang bertahan mengikuti pendidikan sampai lokakarya 7 hari ini berjumlah 1.544 peserta,” ungkapnya.

Disebutkan Novita Fani, Program Pendidikan Guru Penggerak mulai Angkatan 1 hingga 9 Provinsi Aceh, telah berhasil melahirkan 3.202 Guru Penggerak. Jika ditambah dengan angkatan 10 yang baru saja pada 4 Desember lalu ditutup secara serentak di seluruh Indonesia, maka di Provinsi Aceh sudah memiliki 3.724 Guru Penggerak.

“Selanjutnya adalah giliran bapak/ibu di sini yang Insya Allah tinggal menunggu hari untuk dapat menanggalkan status Calon Guru Penggerak menjadi Guru Penggerak,” ujar Novita.

Diharapkan kepada unsur pemangku kepentingan daerah agar  dapat mengangkat para Guru Penggerak menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Dengan begitu, mereka dapat mengimplementasikan apa yang telah dipelajari selama ini, dapat menggerakkan ekosistem pendidikan di sekolah.

Kepala Disdikbud Bireuen, Muslim, M.Si, saat menyampaikan laporan pelaksanaan Lokakarya 7 Festival Panen Karya Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Tahun 2024 di Kabupaten Bireuen. (Foto: Hermanto/Kabar Bireuen)

Stand Pameran

Kepala Disdikbud Bireuen, Muslim, M.Si, menyampaikan, peserta Lokakarya 7 Festival Panen Karya Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Tahun 2024 ini, terdiri para guru penggerak berjumlah 90 orang dan pendamping sebanyak 18 orang pengajar praktik yang sudah mendampingi selama enam bulan berjalan.

Disebutkannya, Program Pendidikan Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak di Kabupaten Bireuen untuk satuan PAUD berjumlah 13 sekolah, jenjang SD 10 sekolah dan jenjang SMP 6 sekolah.

“Pada kegiatan hari ini, terdapat sembilan stand pameran yang dikelola oleh Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak di Kabupaten Bireuen,” jelas Muslim.

Menurut dia, stand-stand pameran tersebut menampilkan berbagai inovasi dan praktik yang telah dilakukan, sebagai wujud nyata kontribusi mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Diharapkannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas pendidikan di Kabupaten Bireuen, untuk terus berkarya dan berinovasi.

“Semoga acara ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih baik dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter,” harap Muslim. (Hermanto)