KABAR BIREUEN – Anggota Komisi VII DPR-RI, Drs H Anwar Idris bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara, menyelenggarakan Diklat Penyuluh Mitigasi Bencana Gunung Berapi bagi 20 peserta yang dipilih dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Diklat tersebut berlangsung di Hotel Bayu Hills, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, selama lima hari, Rabu – Minggu (22-26/2/2023).
Anwar Idris dalam arahannya pada pembukaan Diklat tersebut, Rabu (22/2/2023), menyebutkan, Diklat yang diselenggarakan oleh BPSDM ini sangat penting untuk melahirkan kader tangguh untuk membantu masyarakat ketika terjadinya bencana di kawasan gunung berapi.
“Di sini nanti akan ada kader yang siap memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mengambil tindakan cepat dan tepat, sehingga dapat mengurangi risiko dampak bencana. Dan juga mempersiapkan tindakan tanggap darurat,” kata anggota DPR Fraksi PPP Dapil Aceh-2 ini.
Indonesia, sebut politikus senior yang sangat peduli dengan pendidikan ini, banyak gunung berapi aktif, termasuk di Aceh yaitu di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Kita tentu tidak mengharapkan terjadi bencana dan semoga tidak terjadi. Namun, kita wajib mempersiapkan diri dalam hal kesiapan manajemen krisis bencana dan infrastruktur, alat yang memadai dan modern dalam pemantauan gunung api serta menyusun rencana keadaan darurat,” sebut mantan Anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019.
Menurut Anwar, penanggulangan bencana gunung berapi akan berhasil dengan baik, apabila dilakukan secara terpadu.
“Selain itu, peralatan yang modern, sistem peringatan dini, peralatan komunikasi yang bagus dan didukung oleh pemahaman yang benar dan kesadaran yang kuat dari masyarakat, untuk melakukan penyelamatan diri,” katanya
Anwar Idris yang juga terlibat dalam Badan Anggaran, memahami akan terbatasnya alat pendeteksi dini dan infrastruktur tidak memadai di kawasan pemukiman penduduk yang dekat gunung berapi. Tentu, ini saja sangat berisiko tinggi terhadap masyarakat apabila terjadi erupsi.
Ia berjanji akan berusaha memperjuangkan dan menyampaikan ke kepala daerah, dan pemerintah pusat agar segera memenuhi fasilitas alat modern yang dibutuhkan dan memperbaiki infrastruktur.
“Nanti akan kami sampaikan kepada bupati, gubernur dan pemerintah pusat, untuk memenuhi fasilitas dan infrastruktur pencegahan atau peringatan dini terhadap bencana di kawasan gunung berapi,” pungkasnya. (Rizanur)