KABAR BIREUEN – Dalam rangka menampung masukan, saran dan kritikan membangun untuk kemaslahatan bersama, Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Ph.D bersilaturrahmi dan temu pers dengan sejumlah wartawan liputan setempat di Meuligoe Bireuen, Senin (26/6/2023).
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Bireuen didampingi para Asisten dan sejumlah Kepala SKPK dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Aulia Sofyan mengaku, sengaja mengumpulkan para pejabat tersebut, diharapkan nanti kalau ada wartawan yang mau mengkonfirmasikan sesuatu hal dan dirinya berhalangan, dapat ditanyakan pada Sekda, Asisten dan juga para Kepala SKPK terkait.
“Jadi, tidak harus dengan bupati. Kalau tidak ada bupati, ada Pak Sekda. Tidak ada Pak Sekda, ada Asisten dan juga pejabat teknis. Jadi, tidak mesti dengan bupati. Kita ini kerja berjenjang, satu tim besar atau teamwork,” sebut Aulia Sofyan.
Misalnya, kata dia, tekait permasalahan galian C dapat ditanyakan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST). Meski yang mengeluarkan izinnya, itu wewenang pihak provinsi.
Begitu juga permasalahan pasar, dapat ditanyakan pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagperinkop dan UKM). Demikian juga dengan persoalan lainnya, dapat ditanyakan pada dinas terkait.
Sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan, dijawab dengan lugas oleh Aulia Sofyan. Untuk hal-hal yang bersifat teknis, dia meminta Asisten dan pejabat terkait menambahkan untuk kelengkapannya.
Dalam pertemuan itu, memang berkembang pertanyaan-pertanyaan dari sejumlah wartawan yang agak krusial. Semisal persoalan semrautnya Pasar Induk Cureh yang belum juga teratasi hingga kini, kedisiplinan ASN termasuk yang diduga berpoligami, bangunan pertokoan mangkrak di lahan milik PJKA depan RSUD dr. Fauziah yang merusak keindahan kota.
“Beberapa waktu lalu saya sudah bertemu dengan Haji Jamal (rekanan pembangunan toko di lahan PJKA), katanya, surat izin hampir siap. Insya Allah, setelah hari raya atau dalam waktu tidak lama lagi, pembangunan toko tersebut akan dilanjutkan kembali,” jelas Aulia Sofyan.
Sementara pertanyaan lain yang bersifat teknis, diminta pada pejabat terkait untuk menjelaskannya secara lebih lengkap.
Tak luput juga dari pertemuan tersebut, Pj. Bupati Bireuen mendapat kritikan dari wartawan. Antara lain, menyangkut belum berfungsinya Rumah Sakit Peusangan Raya. Padahal, sebelumnya rumah sakit type D itu begitu terburu-buru diresmikan.
Begitu juga sejumlah infrastruktur yang rusak terdampak banjir beberapa bulan lalu, tapi hingga kini belum diperbaiki. Salah satunya, Jembatan Blang Mane di Kecamatan Peusangan Selatan yang rusak diterjang banjir dan tidak dapat dilalui lagi oleh masyarakat.
Selain itu, hingga kini Pj. Bupati Bireuen juga disorot belum dapat membawa pulang program pembangunan dari pemerintah pusat ke Kabupaten Bireuen. Pembangunannya masih mengandalkan dari APBK setempat.
Dalam pertemuan itu yang mendampingi Pj. Bupati Bireuen antara lain Mulyadi, SH, MM (Asisten I), Dailami, S.Hut (Asisten II), M. Zubair, SH., MH (Kadis Kominsa), dr. Irwan A. Gani (Kadinkes), Azmi, S.Kom., MM (Kabag Prokopim), Anwar, S.Ag., MAP (Kadis Syariat Islam), Irfan, S.Pd., M.Pd (Kadis Dagperinkop dan UKM), Zaldi, AP, S.Sos (Kepala BKPSDM) dan para pejabat dari SKPK lainnya. (Suryadi)