KABAR BIREUEN – Baitul Mal Aceh (BMA) kembali mendapatkan penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat. Penghargaan yang diperoleh tahun ini kategori Baznas provinsi dengan dampak penyaluran zakat terbaik pada tahun 2021.
Selain sebagai Baznas provinsi dengan dampak penyaluran zakat terbaik pada tahun 2021, BMA juga masuk sebagai nominasi Baznas provinsi dengan program pendayagunaan ZIS terbaik. Sementara level kepala daerah, Gubernur Aceh mendapatkan penghargaan kategori gubernur pendukung gerakan zakat Indonesia.
Penyerahan penghargaan kepada seluruh lapisan masyarakat dan lembaga se-Indonesia tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-21 Baznas Pusat di Golden Ballroom, The Sultan Hotel & Residence, Senin (17/1/2022).
Dari BMA, penerimaan penghargaan tersebut dihadiri Anggota Badan BMA, Dr A Rani Usman MSi bersama Kepala Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden. Tahun sebelumnya, BMA juga mendapatkan penghargaan Baznas Provinsi Kategori Pendistribusian ZIS terbaik se-Indonesia.
Tahun 2021, BMA telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp92,4 miliar kepada 41.661 mustahik. Zakat tersebut disalurkan kepada tujuh senif sesuai dengan Keputusan Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) Baitul Mal Aceh, Nomor 02/KPTS/2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Perbaikan Atas Keputusan Dewan Pertimbangan Syariah Nomor 01/KPTS/2021 tentang Penetapan Alokasi Penyaluran Zakat Tahun 2021.
Dari tujuh senif tersebut, senif zakat yang terbanyak penyalurannya, yaitu senif miskin yang mencapai Rp54 miliar. Kemudian disusul senif Ibnu Sabil Rp22,5miliar dan senif Fakir Rp8,5 miliar. Selanjutnya senif muallaf Rp3,5 miliar, senif gharimin Rp1,8 miliar, senif fisabilillah Rp1 miliar dan senif amil Rp709 juta.
“Penghargaan ini kami persembahkan kepada para muzaki, amil, dan mitra yang mengiringi kerja kami pada tahun 2021 sehingga dapat menjalankan program penyaluran zakat dalam mengurangi angka ke miskinan di Aceh,” jelas Anggota Badan BMA, A Rani Usman.
Ia menambahkan, penyaluran zakat terbaik ini erat kaitannya dengan transparansi penyaluran, sistem penyaluran, ketepatan, dan kecepatan dalam penyaluran. Dengan ketepatan dan kecepatan ini diharapkan terus mendapatkan kepercayaan muzaki dalam menitipkan zakatnya melalui BMA.
Sementara itu, Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden mengatakan, pada tahun 2021 ini BMA telah menganggarkan sejumlah dana zakat untuk sejumlah program kesejahteraan umat dalam rangka untuk menurunkan angka kemiskinan di Aceh. Beberapa di antaranya seperti program berbasis ekonomi produktif yang tersebar di hampir seluruh kabupaten / kota di Aceh, seperti bantuan dana untuk pemberdayaan Gampong Zakat Produktif (GZP), Zakat Family Development (ZFD), Kelompok Usaha Bersama (Kube), bantuan peralatan kerja, dan Pemberdayaan Ekonomi Muallaf.
“BMA juga menyalurkan bantuan untuk program reguler dan berkelanjutan seperti fakir uzur, beasiswa, penderita kanker dan talasemia serta penanggulangan stunting. Penyalurannya dilakukan pada setiap bulannya sesuai program tersebut. Selain itu juga bantuan sosial kemanusian untuk korban bencana alam dan musibah bencana lainnya,” kata Rahmad Raden.
Ia berharap, dengan program-program tersebut akan terus memberikan dampak yang baik untuk masyarakat serta mendukung target pemerintah Aceh dalam menurunkan angka kemiskinan. (Red)