KABAR BIREUEN – Untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, Anggota DPR-RI Fraksi PPP asal Aceh, Drs H Anwar Idris, kembali melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Bireuen.

Kegiatan tersebut digelar di Aula Utama Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen, Senin (26/6/2023).

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan, Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan wajib bagi anggota MPR/DPR karena amanah Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan Anwar Idris, diikuti 70 peserta dari kalangan pemuda, kader PPP dan tokoh masyarakat.

Mantan anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 yang pernah memperjuangkan puluhan ribu beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk Dapil Aceh-2 setiap tahun itu, mengungkapkan alasan mengundang pemuda sebagai peserta sosialisasi tersebut.

“Pemuda adalah garda terdepan yang menjaga keutuhan NKRI,” ucap mantan Pembina Yayasan Almuslim Peusangan tersebut.

Kata Anwar Idris, era modern saat ini banyak yang lupa akan isi Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“Keempatnya merupakan tiang penyangga yang menjaga keutuhan negara kita,” sebutnya.

Dengan sosialisasi tersebut, lanjutnya, berdampak baik untuk meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat. Hal itu, sebagai modal guna menjaga keutuhan bangsa dan negara, juga untuk memupuk jiwa nasionalisme.

“Tanpa rasa cinta tanah air, dan wawasan kebangsaan, tentu akan sulit untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Karena kita ketahui Empat Pilar Kebangsaan ini adalah urat nadi nasionalisme dan rasa cinta tanah air,” ulasnya.

Selain itu, politikus senior PPP ini juga mengajak pemuda untuk menjaga perdamaian Aceh yang telah terwujud tahun 2005 lalu.

“Perdamaian Aceh sangat mahal harganya, karena 30 tahun lebih kita hidup dalam konflik bersenjata,” katanya.

Selanjutnya, Anwar Idris juga mengajak pemuda tetap menjaga kekompakan menjelang tahun politik.

“Jangan hanya beda pilihan atau pandangan politik, kita menjadi terpecah belah. Inilah pentingnya peran pemuda di semua bidang,” tegas Anwar Idris. (Rizanur)