KABAR BIREUEN – Anggota Komisi VII DPR-RI Fraksi PPP, Drs H Anwar Idris, membagikan mesin kapal berbahan bakar gas untuk nelayan di Kecamatan Jangka dan Gandapura, Kabupaten Bireuen. Jumlah mesin yang diserahkan untuk nelayan dalam dua kecamatan tersebut mencapai 90 unit.
Pembagian mesin kapal program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) ini, diserahkan langsung oleh Anwar Idris kepada nelayan di Gampong (Desa) Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, Senin (14/11/2022).
Di hadapan penerima bantuan, Anwar Idris mengatakan, program konversi BBM ke BBG tersebut diperuntukkan bagi nelayan dan petani. Mulai dari laut (nelayan) sampai ke gunung (petani) akan menerima bantuan mesin konversi ini.
“Jumlah terbanyak untuk petani. Mencapai 1.600 unit yang akan dibagikan dalam waktu dekat,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen Periode 2004-2009 ini.
Tahun 2022, jelas politisi senior yang pernah menjabat Anggota Komisi X DPR RI, sebanyak 6.000 unit mesin BBG akan diterima oleh petani di delapan kabupaten/kota di Aceh. Di antaranya sebanyak 2.300 unit mesin kapal untuk nelayan sepanjang pesisir di Dapil Aceh-2.
“Program ini sudah berjalan dua tahun. Dan akan terus berlanjut sampai semua nelayan kecil di Dapil Aceh-2 mendapatkan bantuan ini,” ucap Anwar Idris kepada Kabar Bireuen di Rumah Aspirasi Anwar Idris di Gampong Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Bireuen.
Menurutnya, penggunaan mesin kapal berbahan bakar gas bagi nelayan dapat menekan biaya operasional mencapai 90 persen. Kalau menggunakan BBM dalam sekali berlayar selama lima sampai enam jam menghabiskan minyak lima liter dengan harga Rp12.000 perliter.
“Artinya, sekali jalan biaya yang dikeluarkan nelayan mencapai Rp60 ribu. Sedangkan mesin pakai gas, hanya menghabiskan Rp6 ribu sekali jalan. Dan ini saya sudah survey langsung ke nelayan,” paparnya.
Terkait program konversi BBM ke BBG, dengan sendirinya kebutuhan LPG 3 kg akan bertambah. Apakah pemerintah akan menambah kuota LPG 3 kg untuk kebutuhan nelayan?
“Pemerintah akan menambah kuota LPG 3 kg ke wilayah yang sasaran program konversi BBM ke BBG. Nantinya akan ditangani oleh BUMG untuk kebutuhan nelayan, dan syaratnya dipermudah,” kata mantan Ketua PMI Bireuen ini.
Pada kesempatan itu, Anwar Idris mengingatkan masyarakat penerima bantuan, baik nelayan maupun petani, agar tidak melayani permintaan uang dari siapa pun yang mengaku berjasa dalam pengurusan bantuan tersebut.
“Jadi bapak bapak tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk mengurus bantuan. Ini diberikan secara cuma cuma alias gratis,” pungkas Anwar Idris.
Pembagian bantuan mesin tersebut turut dihadiri Ketua DPW PPP Aceh, Dr H Amiruddin Idris, SE MSi, Tenaga Ahli Anggota DPR-RI Fraksi PPP, Zubir Muhammad, Ketua DPC PPP Bireuen, Dr Athaillah Saleh, MA dan Anggota DPRK Bireuen dari PPP, Murdani Banta Ali. (Rizanur)