Anggota Komisi VII DPR RI, Drs H Anwar Idris (Foto: Rizanur/Kabar Bireuen)

KABAR BIREUEN, Bireuen – Pengelolaan dan pemanfaatan energi di Negara Indonesia masih sangat jauh ketinggalan dengan negara – negara maju.

Hal itu disampaikan anggota Komisi VII DPR RI, Drs H Anwar Idris pada acara Peresmian dan Serah Terima program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, di Kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Kabupaten Bireuen, Rabu (3/7/2024).

Sebut Anwar Idris, di negara maju semua kebutuhan energi sudah menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sementara di Indonesia masih menggunakan energi fosil.

“Sumber energi di negara kita masih menggunakan energi fosil. Pembangkit listrik masih menggunakan batu bara dan bahan bakar minyak. Biaya juga besar dan polusi udara tinggi,” kata Anwar Idris.

Politikus senior dari Fraksi PPP ini menambahkan, di negara maju seperti Eropa, tidak lagi ditemukan kabel listrik yang digantung pada tiang-tiang seperti halnya di Indonesia.

Anwar Idris foto bersama dengan para penerima program PJUTS di Kabupaten Bireuen. (Foto: Rizanur/Kabar Bireuen)

“Di sana (negara maju) sudah beralih ke energi baru, seperti tenaga surya. Dan kami di Komisi VII terus mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengalihkan energi fosil ke energi terbarukan. Undang-undang tentang energi terbarukan sedang digodok, selesai periode ini,” papar Anwar Idris yang telah memperjuangkan ribuan unit PJUTS telah terpasang di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Aceh.

Mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen ini menyebutkan, setiap tahun melalui aspirasinya di Komisi VII, membawa lebih 600 unit PJUTS untuk Aceh.

“Setiap tahun saya mengusulkan ribuan unit lampu PJUTS untuk Aceh yang dipasang di jalan-jalan, mesjid, kampus dan pesantren. Dulu jalan rel kereta api dari Cot Gapu ke Cot Bada yang sekarang jadi kawasan kuliner sangat gelap pada malam hari, tetapi sekarang boleh dilihat bagaimana terangnya. Inikan besar manfaatnya yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat,” sebut Anwar Idris.

Anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 menegaskan, program PJUTS yang diperjuangkan tersebut tanpa ada imbalan dari penerima manfaat.

“Boleh tanyakan langsung kepada penerima manfaat, apakah ada (uang) yang diberikan kepada saya,” ujar politikus yang pernah memperjuangkan puluhan ribu beasiswa bagi siswa dan mahasiswa di Provinsi Aceh periode 2014-2019.

PJUTS Aspirasi Anwar Idris

Sementara Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang diwakili Kasubdit Pengawasan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Agung Feinnudin, ST MSE, dalam sambutannya mengatakan, program PJUTS yang diluncurkan ke Provinsi Aceh merupakan aspirasi Anwar Idris.

“Ini (program PJUTS) aspirasi Bapak Anwar Idris untuk rakyat Aceh. Tidak semua provinsi, kabupaten dan kota mendapatkan program PJUTS. Aceh sangat beruntung karena ada Pak Anwar (Anwar Idris) yang gencar memperjuangkannya,” jelas Agung.

Menurutnya, program PJUTS sudah ada sejak tahun 2015. Namun, Aceh baru menikmati program tersebut setelah Anwar Idris menjabat di Komisi VII.

Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan (kiri) menyerahkan cinderamata kepada Kasubdit Pengawasan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Kementerian ESDM Agung Feinnudin, ST MSE. (Foto: Rizanur/Kabar Bireuen)

Pj Bupati Bireuen Minta Masyarakat Jangan Merusak

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan meminta masyarakat untuk menjaga lampu PJUTS yang telah terpasang di tempat-tempat umum.

“Tolong sama-sama dijaga jangan sampai rusak atau sengaja dirusak, karena lampu ini manfaatnya untuk orang banyak,” sebutnya.

Ia juga mengharapkan, apabila ada lampu yang rusak, sengaja dirusak ataupun dicuri agar segera melaporkan ke Pusat Layanan Perbaikan (Service Centre), nomor kontak pengaduan tertera pada QR Code pada tiang lampu PJU-TS dan juga dapat melalui layanan pengaduan Ditjen EBTKE.

DPR Aceh Ucapkan Terima Kasih

Anggota DPR Aceh Fraksi PPP, Dr H Amiruddin Idris, SE MSi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan anggota Komisi VII DPR RI yang telah memperjuangkan program PJUTS untuk Aceh.

“Adanya program PJUTS manfaatnya sangat terasa. Selain menerangi kawasan yang sebelumnya gelap, juga menghemat biaya. Dengan adanya lampu ini, tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk rekening listrik,” sebut Amiruddin Idris.

Pada acara itu, hadir, Kabid Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Aceh, Dedi M Roza, ST MSi, Kadis Perhubungan Kabupaten Bireuen, diwakili oleh Sekdis, Safriadi, Wakil Rektor III Uniki, Jailani, MM, sejumlah pimpinan pesantren dan keuchik gampong penerima program PJUTS. (Rizanur)