(Dari kiri ke kanan) Zulfadli, Khalili, Samsul Bahri, Tgk Haidar, Ilham Akbar, Purnama Setia Budi dan Amiruddin Idris.

KABAR BIREUEN – Sebanyak 81 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) hasil Pemilu 2019, akan mengikuti prosesi pengucapan sumpah/janji di Ruang Sidang Utama Gedung DPRA, Senin (30/9/2019) besok.

Dari 81 anggota DPRA periode 2019-2024 ini, tujuh di antaranya merupakan wakil rakyat Kabupaten Bireuen dari Derah Pemilihan (Dapil) III.

Ketujuh putra terbaik Bireuen tersebut yaitu Zulfadli, A.Md dan Khalili, SH (PA), Samsul Bahri Ben Amiren dan Tgk Haidar (PNA), Ilham Akbar, ST (Golkar), dr. Purnama Setia Budi, Sp.OG (PKS) serta Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si (PPP).

Dari ketujuh mereka, ada dua wajah lama yang sebelumnya sudah menikmati kursi DPRA periode 2014-2019. Kedua orang tersebut yaitu Zulfadli alias Cut Abang dan Samsul Bahri Ben Amiren alias Tiyong.

Sementara yang lain merupakan wajah baru di parlemen Aceh. Bahkan, selama ini mereka belum pernah duduk di kursi legislatif tingkatan di bawahnya (DPRK). Kecuali, Tgk Haidar alias Tu Haidar. Sebelumnya, putra ulama kharismatik Abu Tumin Blang Bladeh ini, sebagai anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019. Jadi, sekarang Tu Haidar naik kelas ke jenjang DPRA.

Sebenarnya, kursi Tu Haidar sempat digoyang Partai NasDem, dengan menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, gugatan tersebut dimenangkan PNA. Dengan begitu, Tu Haidar pun bebas melenggang ke kursi dewan Aceh itu.

Selain Tu Haidar, keempat wajah baru wakil rakyat Bireuen yang lain di DPRA adalah sosok-sosok yang tak asing lagi di Kota Juang ini. Kecuali, Ilham Akbar yang namanya masih terbilang baru dalam kancah perpolitikan setempat.

Meski begitu, ambisinya untuk meraih kursi DPRA, sangat tinggi. Bahkan, Ketua Poros Muda ini bisa menaklukkan senior-seniornya, baik di luar partai maupun dalam partainya sendiri (Golkar).

Tak tanggung-tanggung, dia mampu mengumpulkan sebanyak 14.009 suara. Tercatat, Ilham Akbar yang baru saja terpilih jadi Ketua Harian Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Provinsi Aceh ini, sebagai peraih suara terbanyak dari Dapil III (Bireuen).

Selain itu, ada sosok Khalili yang berasal dari PA. Sebagai salah seorang tokoh GAM Wilayah Batee Iliek, nama Khalili memang sudah lama dikenal di kalangan masyarakat Bireuen.

Apalagi, Khalili juga mantan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen. Kemudian, mengundurkan diri. Sebab, dia mencalonkan diri sebagai Bupati Bireuen pada Pilkada lalu melalui PA.

Ketika itu, Khalili berpasangan dengan Yusri Abdullah, S.Sos., M.Si., MS. Namun, ambisi mereka untuk menjadi pemegang tampuk pemerintahan Kabupaten Bireuen, tidak membuahkan hasil.

Kemudian, Khalili memilih maju menjadi wakil rakyat ke DPRA melalui partai yang sama. Kali ini, nasib baik berpihak pada putra Jeunieb tersebut. Kursi dewan itu berhasil diraihnya.

Dua sosok wajah baru lainnya yaitu dr. Purnama Setia Budi, Sp.OG dan Dr. Amiruddin Idris, SE., M.Si. Dua nama ini memang sudah begitu familiar di kalangan masyarakat Bireuen.

Selama ini, figur Purnama Setia Budi memang tak asing lagi di Bireuen, terutama bagi kaum ibu-ibu. Maklum, pria berjiwa sosial tersebut berprofesi sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang bertugas di RSUD dr Fauziah Bireuen.

Namun, belakangan dia mengundurkan diri dari PNS dan banting stir terjun ke dunia politik. Dalam Pilkada Bireuen 2017 lalu, Purnama mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bireuen yang berpasangan dengan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau lebih dikenal dengan Tu Sop. Hasilnya, pasangan yang maju melalui jalur perseorangan ini, kalah dan hanya mampu bertengger di posisi kedua.

Kali ini, hasrat politiknya tak padam. Dia mencoba lagi lewat jalur legislatif. Usahanya itu tidak sia-sia. Purnama bisa melaju ke kursi DPRA melalui kendaraan politiknya, PKS.

Sesosok lagi yang memang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Bireuen adalah Amiruddin Idris. Sebab, selama ini sejumlah jabatan strategis sudah disandangnya. Sebut saja, sebagai Rektor Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen yang sudah diembannya beberapa periode hingga sekarang.

Amiruddin juga sudah pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Bireuen periode 2002-2007. Saat itu, dia berpasangan dengan Drs. Mustafa A. Glanggang (Bupati Bireuen).

Dalam Pilkada Bireuen 2017 lalu, tokoh pendidikan ini juga ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Bireuen. Dia berduet dengan Drs. Ridwan Khalid, mantan Ketua DPRD (sebelum berubah jadi DPRK) Bireuen. Hasilnya, tidak sesuai harapan.

Kegagalan yang sama juga dialaminya saat Pilkada Bireuen sebelumnya. Kala itu, dia berpasangan dengan Drs. Muhammad Arif (belakangan jadi Wakil Ketua DPRK Bireuen periode 2014-2019).

Dasar Amiruddin yang tidak pernah patah semangat dengan kegagalan-kegagalan tersebut. Kali ini, dia mencoba peruntungan politiknya lewat jalur parlemen.

Beruntung, sekarang Dewi Fortuna berpihak padanya. Putra asal Gampong Tanoh Mirah, Kecamatan Peusangan, ini tak gagal lagi dan lolos ke DPRA.

Itulah ketujuh sosok wakil rakyat Bireuen yang akan dilantik besok. Setelah dilantik, tentu saja masyarakat Bireuen sangat menggantungkan harapan di pundak mereka. Mudah-mudahan, itu bukan harapan hampa. (Suryadi)