KABAR BIREUEN, Bireuen – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Bireuen, Muslim, M.Si ‘menggerebek’ sejumlah sekolah jenjang SD dan SMP.
Hal itu dilakukan Kadis P dan K Kabupaten Bireuen untuk memastikan kegiatan belajar mengajar awal tahun ajaran 2024/2025 di jajarannya berjalan normal.
Aksi ‘gerebek’ sekolah ala Muslim ini, sangat beda. Ia datangi sekolah-sekolah hanya ditemani sopir, tanpa didampingi kepala bidang terkait.
Kabar Bireuen yang mengikuti kegiatan Kadis P dan K Kabupaten Bireuen pada hari pertama dan kedua, merekam aksi mantan Kepala Bappeda Bireuen tersebut.
Hari pertama, Senin, 15 Juli 2024, Muslim mendatangi SDN 13 Bireuen, di Desa Bireuen Meunasah Reuleut, Kecamatan Kota Juang. Kemudian, ke SMPN 4 Bireuen, Desa Lhok Awe Teungoh, Kecamatan Kota Juang.
BACA JUGA:Ā Kadis Pendidikan Bireuen Tinjau Sekolah Terendam Banjir
Di SMPN 4 Bireuen, Muslim menegur sejumlah guru, karena semua siswa berada di luar ruangan kelas saat jam belajar.
“Ini jam belajar atau jam istirahat?” tanya Muslim kepada salah seorang guru.
“Jam belajar, Pak,” jawab sang guru perempuan itu.
“Kenapa anak-anak tidak belajar?” tanya Kadis lagi.
Sang guru beralasan, hari pertama longgar belajar. “Karena ini hari pertama masuk sekolah, Pak,” kilah sang guru.
Selanjutnya, Muslim menanyakan kepala sekolah. Menurut guru itu, Kepala SMPN 4 Bireuen itu sudah keluar.
“Tadi Bapak (kepala sekolah) ada. Barusan beliau keluar,” jawab guru.
Kemudian, Muslim memberikan arahan kepada guru-guru di sekolah tersebut. Kadis menekankan guru untuk disiplin agar menjadi contoh bagi siswa. Dan guru diminta bertanggung jawab dalam mengajarkan siswa di sekolah.
“Tolong ditingkatkan kedisiplinan guru biar menjadi contoh bagi siswa,” pesan Muslim.
Terakhir, alumnus UGM Yogyakarta ini melanjutkan aksinya ke SMPN 1 Kuala, di Desa Lancok Lancok, Kecamatan Kuala.
Di sekolah kawasan pesisir itu, Muslim disambut oleh kepala sekolah. Kemudian, bersama kepala sekolah, Muslim menyusuri satu persatu ruang kelas. Ia melihat langsung penataan lingkungan sekolah dan metode belajar siswa.
Tak luput, satu persatu seragam siswa ditelisik sang Kadis Muslim. Di luar ruangan belajar, ia melihat sepatu siswa yang berjejer rapi. Dan ditemukan belasan pasang alas kaki siswa itu tidak layak pakai, langsung diberikan sepatu baru.
Tampak siswa yang menerima sepatu baru dan seragam sekolah dari kadis terharu, tidak terkecuali kepala sekolah dan guru. Sepatu dan seragam sekolah tersebut dibeli Muslim dengan uang pribadinya.
BACA JUGA:Ā Silaturahmi Dengan Guru PPPK, Kadisdikbud Bireuen: Laksanakan Tugas Penuh Dedikasi
“Baru kali ini kami melihat ada kepala dinas yang datang mengantar sendiri bantuan untuk siswa di sini. Semoga bapak selalu dimudahkan rezeki,” ucap seorang guru SMPN 1 Kuala.
Perjalanan hari kedua, Selasa, 16 Juli 2024. Tepat pukul 07.25 WIB, Muslim bersama sang supirnya, Aulia, tiba di SMPN 3 Juli, di Desa Beunyot, Kecamatan Juli. Di sana sang Kadis berkeliling melihat ruang belajar dan penataan halaman sekolah.
Setelah itu ia meminta absen guru. Satu persatu nama guru dipanggil oleh Kadis. Kemudian ia pun memberikan arahan singkat kepada kepala sekolah dan guru yang belum bertugas mengajar.
Lalu, giliran SDN 16 Juli yang berdekatan dengan SMPN 3 Juli didatangi. Di sekolah dasar itu, pejabat yang pernah mendalami ilmu Topografi di Universitas Gajah Mada itu, tidak banyak berkomentar.
“Sudah bagus semua. Gurunya pun disiplin. Ini dapat dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan lagi,” pesan Muslim kepada kepala sekolah.
Sasaran Muslim berikutnya, ke arah pedalaman Kecamatan Juli, mulai dari Teupin Mane sampai ke Simpang Jaya.
Memasuki Gampong (Desa) Simpang Jaya, ada UPTD SDN 14 Juli. Di sana, Kepala Sekolah berharap pada PPDB tahun ajaran mendatang, zonasi untuk SDN 14 Juli dapat diperluas lagi, agar jumlah siswa bertambah.
“Karena zonasi terbatas, banyak siswa yang dekat dengan sekolah kami harus ke SDN 16 di Beunyot,” kata Kepala SDN 14 Juli.
“Nanti akan saya sampaikan kepada Pak Fauzan (Kabid Pembinaan SD),” ujar Muslim.
Beranjak dari SDN 14, Cek Lem, sapaan akrab Muslim, menuju SMPN 5 Juli di Desa Simpang Jaya. Di sana Cek Lem disambut oleh Kepala Sekolah, Mukhlis bersama dewan guru.
Kepada Muslim, Mukhlis menyampaikan, SMPN 5 Juli satu satunya sekolah yang belum dibangun pagar pengaman. Ia berharap, tahun anggaran 2025 dijadikan prioritas pembangunan pagar sekolah pedalaman itu.
BACA JUGA:Ā Dinas P dan K Bireuen Bantu Korban Banjir di Pante Karya
Pada kesempatan tersebut, Cek Lem juga membagikan puluhan pasang sepatu dan seragam baru kepada puluhan siswa.
Sebelum menuju ke SDN 12 Juli di Desa Bivak, Kadis Muslim mendatangi SDN 9 Juli yang berada di Simpang Jaya.
Kepala UPTD SDN 9 Juli, Munzilin, kepada Kadis melaporkan kondisi ruang belajar bersebelahan dengan lapangan sepak bola yang atapnya bocor.
“Karena sering jatuh bola di atas atap, atapnya bocor dan beberapa kaca jendela pecah. Kalau ada anggaran dapat dibuat pagar pengaman agar bola tidak lagi kena atap dan jendela,” sebutnya.
Di SDN 9 dan SDN 12 Juli, Cek Lem juga menyumbangkan seragam baru kepada puluhan siswa. (Rizanur)